Politik

Film Dirty Vote Sebut Jokowi Lakukan “Politik Gentong Babi” di Pemilu 2024, Ini Artinya

Diah Putri — Kaltim Today 12 Februari 2024 12:05
Film Dirty Vote Sebut Jokowi Lakukan “Politik Gentong Babi” di Pemilu 2024, Ini Artinya
Politik Gentong Babi Jokowi. (YouTube/PSHK Indonesia)

Kaltimtoday.co - Baru-baru ini, istilah "politik gentong babi" atau "pork barrel politics" menjadi perbincangan hangat pasca muncul dalam film "Dirty Vote" yang dirilis pada Minggu (11/2/2024). 

Dalam film tersebut, ahli hukum tata negara Bivitri Susanti mengungkapkan konsep politik ini terkait dengan pembahasan bantuan sosial atau bansos. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan politik gentong babi dan bagaimana kaitannya dengan konteks politik pemilu di Indonesia?

Pengertian Politik Gentong Babi

Politik gentong babi pertama kali muncul di Amerika Serikat pada masa perbudakan, di mana budak-budak berebut mendapatkan bagian daging babi yang disimpan dalam gentong. 

Dari situlah muncul konsep bahwa ada pihak yang menggunakan sumber daya negara untuk kepentingan pribadi atau politik. Dalam konteks politik, politik gentong babi merujuk pada praktik politik yang menggunakan anggaran negara untuk mempengaruhi pemilih, baik melalui bantuan sosial maupun proyek pembangunan.

Kontroversi Politik Gentong Babi dalam Pemilu 2024

Dalam film "Dirty Vote", disebutkan bahwa Presiden Jokowi dituduh melakukan politik gentong babi dengan mengalokasikan dana bansos secara besar-besaran menjelang Pemilu 2024

Hal ini menimbulkan kontroversi karena dianggap sebagai upaya untuk memenangkan dukungan pemilih dengan menggunakan sumber daya negara. Ada 5 jenis bansos yang dikucurkan Jokowi di awal 2024, di antaranya:

  1. BLT El Nino
  2. Bantuan Pangan Beras
  3. Program Keluarga Harapan (PKH)
  4. Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
  5. Program Indonesia Pintar 

Dampak dan Tanggapan Masyarakat

Dilansir dari Suara, aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) bahkan menggelar aksi konferensi pers sebagai bentuk kecaman terhadap Presiden Jokowi yang dianggap melakukan politik gentong babi. 

Masyarakat pun mempertanyakan motif sebenarnya di balik pemberian bansos tersebut, apakah hanya untuk kepentingan politik semata atau benar-benar untuk kesejahteraan rakyat.

Politik gentong babi menjadi isu yang sensitif dalam konteks politik Indonesia, terutama menjelang Pemilu 2024. Dengan penggunaan dana bansos yang disorot sebagai salah satu bentuk politik gentong babi, masyarakat diharapkan mampu memilih dengan cerdas dan kritis serta memilih pemimpin yang benar-benar peduli pada kesejahteraan rakyat.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. 



Berita Lainnya