Bontang

Mutasi Pejabat Jilid II, Wali Kota Bontang Sebut Tak Pernah Pilih Kasih

Kaltim Today
17 Januari 2022 14:37
Mutasi Pejabat Jilid II, Wali Kota Bontang Sebut Tak Pernah Pilih Kasih
Pelantikan mutasi, rotasi dan promosi JPT Pratama, jabatas administrasi dan jabatan pengawas di lingkungan Pemerintah Kota Bontang. (Istimewa).

Kaltimtoday.co, Bontang - Sebanyak 81 pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot)  Bontang dilantik dan diambil sumpah jabatannya oleh Wali Kota Bontang, Basri Rase, Senin (17/1/2022). 

8 OPD yang sebelumnya kosong, kini diisi pejabat dari hasil seleksi jabatan pimpinan tinggi (JPT) pratama yang digelar akhir 2020.

Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Bontang yang kini dipimpin oleh Eddy Foreswanto, Bapenda Bontang oleh Rafidah, Satpol PP Bontang oleh Ahmad Yani, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bontang oleh Usman, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Bontang oleh Much Cholis Edy Prabowo, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bontang oleh Heru Triatmojo, Dinas Kesehatan Bontang oleh dr Toetoek Pribadi Ekowati dan Direktur RSUD Taman Husada Bontang oleh dr Suhardi.

Dikatakan Basri, sebanyak 81 pejabat yang dilantik di antaranya 9 JPT Pratama, namun 1 jabatan yakni Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) masih menunggu rekomendasi dari Dirjen Capil Kemendagri. 

 

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Mutasi, dan rotasi jabatan, kata Basri merupakan hal yang biasa di lingkungan pemerintahan. Melalui mutasi dan promosi ini diharapkan bisa memberikan penyegaran, serta motivasi, etos kerja di masing-masing OPD yang kemudian bermuara pada mendukung visi misi Pemkot Bontang.

"Saya minta kepada pejabat yang sudah dimutasi, dirotasi dan dipromosikan hari ini, jangan hanya bangga akan kedudukan yang dicapai, tapi berupaya keras dalam memenuhi tanggung jawab kepada pemerintah dan masyarakat," terang Basri.

"Jangan ada kesan wali kota pilih kasih, saya selaku kepala daerah ikhlas memandu kalian semua. Tidak ada intervensi," sambungnya.

Basri mengatakan saat ini tidak seperti dulu, dimana eselon 4 mayoritas merupakan jabatan fungsional. Oleh karenanya, Basri meminta bekerjalah dengan baik.

"Semua yang dilantik berdasarkan hasil asesmen, dan tidak ada intervensi panitia asesmen dan ini murni dari hasil asesmen," ujarnya.

Menurutnya, banyak yang lobi jabatan ke pihaknya, bahkan membawa-bawa tokoh masyarakat. Namun Basri menyarankan yang bersangkutan untuk ke Baperjakat.

"Setelah pelantikan ini, buatlah terobosan-terobosan, inovasi-inovasi yang sesuai dengan visi misi. Saya tidak mau ada ASN yang terlibat korupsi di masa pemerintahan saya," tegas Basri.

Mutasi ini, Basri ingin benar-benar bekerja lebih cepat dan tepat. Lakukan koordinasi dengan baik, jika ada yang dikhawatirkan jangan takut konsultasi ke Inspektorat Daerah.

[RIR | NON]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya