Bontang
Pemkot Bontang Gelar Rembug Stunting Tingkat Kota
Kaltimtoday.co, Bontang – Berbagai upaya, dilakukan Pemerintah Kota Bontang dalam menurunkan angka stunting. Tujuannya, agar target nasional penurunan angka stunting di 2024 dapat tercapai.
Pemerintah Kota Bontang pun menggelar Rembug Stunting yang melibatkan OPD terkait dalam hal program percepatan penurunan angka stunting.
Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Bontang yang diwakili oleh Kepala Bidang Ekonomi, Pengembangan SDM Pemerintahan dan Aparatur beserta pejabat fungsional Sub Koordinator Pengembangan SDM Pemerintahan dan Aparatur mengikuti acara Rembug Stunting Tingkat Kota yang dilaksanakan di Pendopo Wali Kota Bontang.
Acara tersebut dibuka oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Hukum, Sigit Alfian. Dalam sambutannya, terdapat 5 pilar strategi nasional penurunan stunting dengan melakukan intervensi terintegrasi dan konvergensi (Gizi spesifik dan sensitif) melalui pendekatan keterlibatan multi-sektor yang sudah sitetapkan Wakil Presiden pada 2018.
Diantaranya peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan, peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat, peningkatan konvergensi intevensi spesifik dan sensitif, peningkatan ketahanan pangan dan gizi tingkat individu, keluarga, dan masyarakat, serta penguatan dan pengembangan sistem data, informasi, riset dan inovasi.
“Pada kesempatan yang baik ini kami sampaikan kepada seluruh pihak untuk berkontribusi dalam upaya penurunan stunting sebagaimana uraian dalam strategi nasional percepatan penurunan stunting,” terang Sigit.
Angka stunting Bontang, dikatakan Sigit, SSGI per juli adalah 20,21 persen. Bontang dapat mencapai 14 persen di 2024 tentunya dengan mengerahkan seluruh sektor yang terkait untuk menangani bersama secara konvergen dan terintegrasi.
Dalam Rembug Stunting ini, akan dilaksanakan aksi ke 3 dari 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting. Tim percepatan penurunan stunting telah menyelesaikan aksi 1, yaitu analisis situasi dan menentukan kelurahan lokus stunting 2022 dan 2023.
Adapun kelurahan lokus stunting 2022 adalah:
1. Kelurahan Loktuan
2. Kelurahan Berbas Pantai
3. Kelurahan Berebas Tengah
4. Kelurahan Api-api
5. Kelurahan Gunung Elai
Sedangkan kelurahan lokus 2023 adalah:
1. Kelurahan Bontang Baru
2. Kelurahan Guntung
3. Kelurahan Tanjung Laut
4. Kelurahan Bontang Kuala
5. Kelurahan Tanjung Laut Indah
“Untuk itu, rencana kegiatan yang mendukung percepatan penurunan stunting kami sampaikan agar diutamakan pada kelompok sasaran yang berada pada kelurahan lokus stunting,” ungkapnya.
Turut hadir Sekretaris Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan, Ririn Sari Dewi, Kabid. Perlindungan dan Jaminan Sosial, Arianto, Kabid Kesehatan Masyarakat, Jamila Syuthi dan Ketua PKK Bontang, Hapidah, SE beserta jajarannya dan juga sebagian besar lurah di lingkup Pemerintahan Kota.
Perlu diketahui bersama, beberapa kelurahan dengan jumlah anak stunting di Bontang yaitu kelurahan Loktuan berjumlah 262 anak, Berbas Pantai berjumlah 168 anak, Berbas Tengah berjumlah 143 anak, Api-api berjumlah 104 anak, Gunung Elai berjumlah 84 anak, Guntung berjumlah 92 anak, Bontang Baru berjumlah 89 anak, Tanjung Laut berjumlah 74 anak, Bontang Kuala berjumlah 63 anak, Tanjung Laut Indah berjumlah 52 anak.
[RIR | NON | ADV DISKOMINFO BONTANG]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- DPPKB Samarinda Gelar Evaluasi Program Bangga Kencana, Libatkan Sejumlah Stakeholder untuk Penurunan Stunting
- Kolaborasi Tim Pengabdi UNMUL dan DPPKB Samarinda, Beri Pelatihan Pencegahan Stunting kepada Kader Kelurahan Bukuan
- DPPKB Samarinda Bakal Optimalkan Dapur Sehat Atasi Stunting di Seluruh Kampung KB
- Kolaborasi DPPKB dan Tim Pakar, Tekankan Pentingnya Nutrisi bagi Ibu Hamil untuk Cegah Stunting
- DPPKB Samarinda Targetkan Penurunan Angka Stunting 18 Persen di Penghujung Tahun 2024