Samarinda

"Potret Dunia Pendidikan Samarinda di Tengah Pandemi" Jadi Topik Pembahasan Disdik bersama DPRD dan KAMMI

Kaltim Today
25 April 2021 22:01
"Potret Dunia Pendidikan Samarinda di Tengah Pandemi" Jadi Topik Pembahasan Disdik bersama DPRD dan KAMMI
Diskusi KAMMI Samarinda yang bertajuk "Potret Dunia Pendidikan Samarinda di Tengah Pandemi" pada 25 April 2021.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Kepala Bidang Pembangunan SD dan SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda, Barlin H Kesuma turut menyampaikan perkembangan terkini soal kondisi pendidikan di Kota Tepian.

Hal itu dia sampaikan dalam diskusi KAMMI Samarinda yang bertajuk "Potret Dunia Pendidikan Samarinda di Tengah Pandemi" pada 25 April 2021 silam. Dalam diskusi kali ini, turut dihadiri oleh Ketua Komisi IV DPRD Samarinda dr. Sri Puji Astuti.

Menurut Barlin, dari total 14 sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) di Samarinda. Dari keseluruhan sekolah, saat ini sudah 9 sekolah yang resmi dibuka. Terlebih hingga saat ini program Sekolah Tangguh Covid-19 sudah berjalan sesuai dengan penerapan protokol kesehatan (prokes).

“Kita terus mengevaluasi sistem yang ada dan terus berbenah untuk ke depannya, sampai hari ini sudah ada sembilan sekolah di Samarinda yang mengadakan PTM dan belum ada kasus terpapar Covid-19, akan menyusul lima sekolah lagi untuk segera mengadakan PTM pada Mei nanti," papar Barlin.

Selain itu, Barlin juga mengungkapkan, sudah ada 800 orang guru dan tenaga pendidik yang telah menerima vaksinasi Covid-19. Meskipun, untuk sekolah-sekolah yang belum mengadakan PTM tetap bisa belajar efektif melalui aplikasi Samarinda Smart Edu (SSE).

 

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

"Aplikasi SSE yang diluncurkan Dinas Pendidikan Samarinda sudah sangat mudah digunakan, mulai dari pengerjaan ujian, memantau kehadiran dan kegiatan pendidikan lainnya," sebutnya.

Dalam kesempatan serupa, dr. Sri Puji Astuti mengatakan, jika anggaran pendidikan di Samarinda masih kecil. Hal itu dikarenakan masih ada beberapa kendala. Sehingga pihaknya masih perlu menyesuaikan anggaran pendidikan dengan kondisi pandemi Covid-19.

"Samarinda meskipun ibu kota provinsi Kaltim, tapi masih memiliki blank spot (tidak terdapat jaringan) di beberapa titik, hal ini yang sedang dikerjakan untuk dibenahi mulai dari penambahan sekolah dan sarana prasarana karena target kita semua sekolah di Samarinda sudah beton semua," tegas Sri dalam penyampaiannya.

Sementara itu, menurut Aulia Furqon selaku Kepala Departemen Kebijakan Publik KAMMI Samarinda mengatakan, jika program yang dijanjikan oleh Wali Kota Samarinda harus diukur keberhasilannya. Dia berharap janji pemerintah dalam bidang pendidikan harus berpihak kepada rakyat.

"Jangan hanya memberikan janji yang melangit tapi tidak bisa direalisasikan dengan baik. Pastikan program pendidikan ini benar-benar untuk rakyat," pungkas Aulia Furqon.

[REF | RWT | ADV DISDIK SAMARINDA]



Berita Lainnya