PPU
PT KBS Rencana Bangun Pelabuhan Logistik IKN di Kawasan Industri Buluminung
Kaltimtoday.co, Penajam - Plt. Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Hamdam menerima kunjungan dari jajaran manajemen PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) Ciligon Banten, yang tertarik untuk melakukan investasi besar di Kawasan Industri Buluminum (KIB) milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU, Selasa, (22/2/2022) siang.
Kunjungan ini sekaligus dalam rangka audiensi dan site visit kepada Pemkab PPU dalam rangka potensi bisnis sarana dan prasarana pelabuhan atau terminal laut di KIB Kabupaten PPU sebagai gerbang masuknya material dan logistik konstruksi ibu kota negara baru IKN Nusantara.
Pada kesempatan ini Plt. Bupati Hamdam juga didampingi oleh Kepala Bagian Pembangunan Pemkab PPU, Niko Herlambang dan sejumlah pejabat terkait. Sementara rombongan manajemen PT. KBS dipimpin langsung oleh Direktur Utama KBS, Puji Winarto.
"Kami atas nama pemerintah Kabupaten PPU menyambut baik rencana investasi ini di Kabupaten PPU. Diharapkan dengan maksudnya investor akan menarik investor besar lainnya ke Kabupaten PPU untuk berinvestasi di daerah, " kata Hamdam.
Sementara itu saat dikonfirmasi usai pertemuan, Kepala Bagian Pembangunan Pemkab PPU, Niko Herlambang mengatakan bahwa, setelah melakukan peninjauan di beberapa lokasi KIB, PT KBS ini sangat tertarik untuk berinvestasi di wilayah tersebut.
Tujuannya adalah untuk membangun pelabuhan distribusi logistik di daerah IKN. Sebab KIB ini memang merupakan salah satu kawasan andalan yang ada di PPU yang diharapkan bisa mendukung pembangunan IKN.
Baca Juga: Target Baru Presiden Prabowo untuk IKN: Mulai Berkantor dan Pindahkan ASN 17 Agustus 2028Lihat postingan ini di Instagram
"Support logistik IKN ini nantinya memang sangat diperlukan dan wilayah yang paling menjanjikan itu memang posisinya ada di KIB kami, " kata Niko.
Dia mengatakan, wilayah KIB ini juga punya potensi besar karena berada pada jalur ALKI dua pelayaran Indonesia, artinya memang sangat memungkinkan untuk dilalui kapal-kapal besar yang akan masuk ke wilayah Buluminung ini.
"Kami berharap dengan adanya kunjungan jajaran PT KBS ini, bisa mendukung iklim investasi yang baik di PPU dan untuk memunculkan para investor-investor lainnya untuk berinvestasi di daerah ini," ucapnya.
Ditambahkan Nico bahwa, Pemkab PPU juga berharap ada perhatian khusus dari Balai Jalan Nasional Kaltim terkait aksesibilitas jalan dari kilometer 13, simpang silkar Petung menuju kawasan IKN, masuk menuju ke KIB. Dimana pada lokasi ini terdapat jalan sepanjang 12 kilometer yang telah dibuka aksesnya oleh pemda PPU melalui UPT PU.
"Jalur ini merupakan arus logistik ke IKN yang mana jalur ini existing-nya sudah ada, tinggal melakukan peningkatan yang saat ini kondisinya tanah bisa menjadi agregat, " harapnya.
Sebagai informasi, PT KBS adalah salah satu anak perusahaan dari PT Krakatau Steel atau Krakatau Internasional yang selama 26 tahun telah mengelola pelabuhan umum di Banten, Jawa Barat.
PT Krakatau Steel juga merupakan pelabuhan curah kering terbesar di Indonesia yang mendukung kegiatan perdagangan luar dan dalam negeri untuk melayani lebih dari 100 perusahaan industri di Kawasan Industri Krakatau Steel.
Perusahaan BUMN ini juga melayani perdagangan dari dan ke berbagai daerah dengan volume lebih dari 18 juta ton per tahun dari kapasitas 25 juta ton per tahun.
[RWT | PEMKAB PPU]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Presiden Prabowo Resmi Lantik Kepala Otorita IKN Yang Baru, Berikut Profil Lengkap Basuki Hadimuljono
- Otorita IKN Gandeng 7 Perusahaan Teknologi AS untuk Pengembangan Command Center Fase II di Nusantara
- Diskusi SIEJ Ungkap Berbagai Dampak Buruk Pembangunan IKN Terhadap Lingkungan dan Masyarakat Lokal
- DKP PPU Butuh Mobil Laboratorium untuk Uji Cepat Keamanan Pangan IKN
- DKP PPU Pastikan Pangan yang Disuplai ke IKN Aman dari Residu Kimia Berbahaya