Kukar
Satu Siswa Positif Covid-19, SMP di Tenggarong Kembali Belajar Online
Kaltimtoday.co, Tenggarong — Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di semua jenjang pendidikan di Kutai Kartanegara (Kukar) sudah dilaksanakan sejak 2021. Seiring berjalannya waktu, salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Tenggarong, siswanya terkonfirmasi positif Covid-19, Senin (7/2/2022).
Hasil pantauan di lapangan, sekolah tersebut sudah tidak melakukan aktivitas PTM. Sementara beralih melalui dalam jaringan (daring) atau online selama tiga hari ke depan. Di mulai hari ini, Kamis (10/2/2022).
Pada Jumat (4/2/2022), siswa tersebut mengeluh sakit kemudian dua hari berikutnya demam. Keesokan harinya, saat diperiksa di puskesmas dinyatakan positif Covid-19.
Saat ini, puluhan siswa dan guru yang mengajar di ruang kelas tersebut sedang menjalani tracing di puskesmas. Pihak sekolah juga menunggu hasil tracingnya, sebagai pertimbangan belajar online tetap berlanjut atau bisa menggelar PTM kembali.
View this post on Instagram
Diketahui, peserta didik di sekolah itu sebagian besar sudah divaksinasi tahap dua.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Kartanegara (Kadis Dikbud Kukar) Thauhid Afrilian Noor mengatakan, memang ada laporan dari salah satu sekolah yang siswanya terkonfirmasi positif Covid-19.
"Ya memang ada laporan, jadi disarankan itu proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sambil dilakukan tracing," kata Thauhid saat dihubungi Kaltimtoday.co, Kamis (10/2/2022).
Dia mengatakan, akan melihat perkembangan selama beberapa hari kedepan. Jika memungkinkan, sekolah bisa melakukan PTM kembali.
Jika ada yang terkonfirmasi, dia menyarankan agar pihak sekolah berkoordinasi dengan puskesmas. Seandainya dianggap aman bisa diteruskan PTM-nya. Jika perlu dilakukan tracing maka sementara dilakukan PJJ, misalnya beberapa hari.
"Itukan kebijakan sekolah aja, kami tidak bisa mengatur kasus per kasus untuk mengeluarkan surat. Karena kita kan masih mengatur PTM, masih menunggu arahan pak bupati. Kita masih diskusikan dengan satgas terkait PTM nya," sebutnya.
Dia menambahkan, sudah menyiapkan zonasi-zonasi karena pertemuan tatap muka di kota dengan desa beda, tidak bisa disama ratakan. Misalkan Tenggarong satu lokal ada 30 siswa, sedangkan daerah hulu satu lokalnya bisa 7 atau 10 orang.
"Masa etam (kita) PTM kan 50 persen ya sisa 5 dong siswanya, jadi itu dia di zonasikan," tutupnya.
[SUP | NON]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Alwi Al Qadri Usulkan Penambahan Sekolah dan BLK untuk Balikpapan Barat
- Rencana Pembangunan SMP Negeri di Manggar Baru, Balikpapan Timur Dapat Dukungan dari DPRD
- Wanita Berseragam Sekolah SMP Ditemukan Tewas di Kebun Sawit
- Komisi IV Menunggu Panlok SMP Balikpapan Tengah
- Status Covid-19 Berubah dari Pandemi jadi Endemi, Pasien Bakal Dikenakan Biaya