Bontang

Target Turunkan Angka Stunting di 2024, Bontang Ajukan Anggaran ke Pusat

Kaltim Today
09 Maret 2022 22:53
Target Turunkan Angka Stunting di 2024, Bontang Ajukan Anggaran ke Pusat
Wakil Wali Kota Bontang, Najirah.(Riri Syakira/Kaltimtoday.co).

Kaltimtoday.co, Bontang - Angka stunting di Bontang masih cukup tinggi, yakni 19,6 persen. Sementara, sesuai dengan program pemerintah pusat, target penurunan angka stunting hingga 2024 harus mencapai 14 persen di setiap daerah.

Berbagai upaya pun dilakukan Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Bontang. Pun, Wakil Wali Kota Bontang Najirah sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Angka Stunting tingkat Kota Bontang. 

Dikatakan Najirah, sejak ibu hamil, pencegahan stunting sudah dilakukan. Bagi anak-anak yang terdata mengalami stunting, maka akan diberikan bantuan makanan asupan yang  bergizi.

"Insyaallah, saya optimis, dalam dua tahun ini bisa mengejar target, tentunya mungkin dengan anggaran yang harus dipersiapkan," terang Najirah di Auditorium Taman 3 Dimensi usai membuka Mini Lokakarya Stunting tingkat Kecamatan 2022, Rabu (9/3/2022).

 

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Menurutnya, tidak mungkin melaksanakan penurunan angka stunting tanpa menggunakan anggaran, sehingga pihaknya menyiapkan anggaran. Selain itu, pemerintah juga mengajukan anggaran percepatan penurunan angka stunting ke pemerintah pusat.

"Kami ajukan cukup besar (ke pemerintah pusat) tapi tergantung akan diberikan berapa, kami ajukan cukup besar sekira Rp 3,5 miliar," ungkapnya.

Ditambahkan Kepala DPPKB Bontang, Bahauddin mengatakan pihaknya sudah melakukan penandatanganan MoU dengan Pengadilan Agama dan Kementerian Agama terkait pencegahan perkawinan anak. Karena untuk penanganan stunting ini, bukan hanya hilirnya, tetapi pihaknya ingin mencegahnya dari hulu.

"Bukan hanya masalah gizinya. Karena pernikahan dini atau di bawah umur ini organ-organ dalam tubuh belum siap, cara mengasuh anak, asupan gizinya. Kalau itu terjadi, tentu memicu terjadinya stunting," ujarnya.

Kata dia, terdapat rumus untuk pengukuran stunting, dilihat dari usia dengan berat anak. Pihaknya juga melakukan lokus anak dua tahun ke bawah, sebagai golden age anak di masa pertumbuhan.

[RIR | NON]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 



Berita Lainnya