Nasional

Abraham Samad hingga Novel Baswedan Komentari Pernyataan Luhut yang Sebut OTT Buat Nama Indonesia Semakin Jelek

Kaltim Today
21 Desember 2022 14:32
Abraham Samad hingga Novel Baswedan Komentari Pernyataan Luhut yang Sebut OTT Buat Nama Indonesia Semakin Jelek

Kaltimtoday.co - Mantan Ketua KPK, Abraham Samad ikut menyoroti dan menanggapi pernyataan Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan mengenai Operasi Tangkap Tangan (OTT).

Luhut sempat menyebut bahwa, OTT yang dilakukan oleh KPK malah membuat citra Indonesia semakin jelek.

Abraham menyampaikan, tak ada yang salah dengan adanya OTT yang dilakukan oleh KPK. Sebab menurutnya, OTT KPK fokus dari bagian penegakan hukum.

"Jadi tetap dalam konteks law enforcement itu dibolehkan, sebenarnya intinya itu,” kata Abraham.

"Walaupun undang-undang (UU KPK) sudah tidak seperti dulu, tapi dia (KPK) masih diberikan ruang, kewenangan, tugas, untuk melakukan yang namanya law enforcement. Salah satu law enforcement itu ya OTT," katanya.

Abraham kembali menegaskan jika OTT masih dalam konteks law enforcement, maka OTT tak menjadi masalah dan diperbolehkan.

Terlebih lagi, OTT tersebut dilakukan untuk memberantas tindak pidana korupsi dan penegakan hukum.

"Kalau dalam konteks law enforcement penegakan hukum dan pemberantasan korupsi itu menjadi fokus KPK itu nggak ada masalah," tuturnya.

Kendati demikian, Abraham menyebut jika OTT tersebut disalahgunakan maka akan menjadi masalah.

Sementara itu, mantan penyidik KPK Novel Baswedan juga turut menyindir Luhut melalui akun Twitternya.

"Semoga tidak banyak pejabat yg tidak paham tentang pentingnya pemberantasan korupsi. Atas jangan-jangan dianggap tidak penting?" tulis @nazaqistsha.

Novel juga menyampaikan bahwa, KPK perlu melakukan sosialisasi kepada para pejabat. Pasalnya, OTT disebut Novel Baswedan menyasar ke pejabat siapa saja.

"@KPK_RI perlu sosialisasi agar pejabat tidak resisten dgn OTT," ungkap Novel.

"OTT bisa menyasar pejabat siapa saja, kalau sudah tertangkap sulit “ditolong/diselamatkan”. Karena penangkapan OTT persis saat berbuat, buktinya lengkap," lanjutnya.

Luhut mengungkapkan pendapatnya soal OTT yang kerap dilakukan KPK untuk membekuk para tersangka kasus korupsi. Menurutnya, aksi OTT KPK justru semakin membuat nama negeri semakin jelek.

"OTT-OTT ini kan enggak bagus sebenarnya. Buat negeri ini jelek banget," ungkap Luhut dalam acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Tahun 2023-2024 yang diselenggarakan oleh KPK, Selasa (20/12/2022).

Sebagai gantinya, Luhut mengatakan bahwa digitalisasi dalam kehidupanlah yang akan mengurangi tindak pidana korupsi, sehingga KPK tidak perlu melakukan OTT lagi.

"Tapi kalau kita digital life, siapa yang mau melawan kita," tambahnya.

[RWT | SR]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya