Samarinda
Anggap Jatah Vaksin untuk Samarinda Kurang, DPRD Minta Pemkot Koordinasi ke Pemerintah Pusat

Kaltimtoday.co, Samarinda - Menilai jatah vaksin untuk Samarinda masih kurang, anggota DPRD Samarinda Ahmad Vananzda meminta Pemerintah Kota (Pemkot) agar menambah jatah vaksin untuk Samarinda.
Seperti diketahui, Samarinda menerima jatah vaksin sebanyak 6000 dosis pada Januari 2021 lalu, diperuntukan untuk tenaga kesehatan dan para pejabat publik, lanjut usia dan tokoh masyarakat.
Ahmad Vananzda mengatakan, Samarinda termasuk daerah yang angka penyebaran Covid-19 nya terbilang cukup tinggi di Kaltim, pasalnya Samarinda sebagai daerah pertengahan yang diapit berbagai kabupaten/kota.
"Saya rasa perlu ditambahkan jatah vaksinasi untuk warga Samarinda, caranya pemkot Samarinda segera berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk meminta jatah vaksin Covid-19, karena banyak masyarakat juga perlu divaksin," ungkap Ahmad Vananzda di Gedung DPRD Samarinda, Lantai 4, Jalan Basuki Rahmat, Rabu (10/3/2021).
Baca Juga: Dukung Program Gratispol Rudy-Seno, Disdikbud Kaltim Mulai Pendataan Pelajar dan Mahasiswa
Baca Juga: Rektor Unmul Respons Penolakan Program Makan Bergizi Gratis: Jangan Pengaruhi Sektor LainView this post on Instagram
Meskipun teknis untuk meminta jatah vaksin, sepenuhnya diserahkan ke Pemkot Samarinda yang mengetahui cara yang harus ditempuh. Namun, anggota komisi I DPRD Samarinda ini menilai seharusnya jatah vaksin di Samarinda dilebihkan pasalnya jumlah penduduknya lebih banyak di Kaltim dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya.
Selain itu, politisi dari Fraksi PDI Perjuangan 4 periode di parlemen ini meminta Pemkot Samarinda terus melakukan pencegahan dan operasi di berbagai tempat di Samarinda yang dianggap penyebaran virus Covid-19 nya cukup tinggi.
"Kita di Samarinda sebenarnya memiliki risiko penyebaran Covid-19 lebih tinggi, karena orang luar dari Kutai Timur, Bontang, Kutai Kartanegara dan Balikpapan bahkan Berau sering bepergian melewati Samarinda, meskipun kita tidak keluar namun daerah lain sering melakukan perjalanan sehingga perlu diwaspadai. Kita diserang orang luar termasuk dari lainnya," jelas Ahmad Vananzda
Dia berharap, Pemkot Samarinda tidak berhenti melakukan penindakan kepada masyarakat yang kurang disiplin mengenai protokol kesehatan dan memberi sanksi sesuai pelanggaran yang diperbuat agar ada efek jera.
[SDH | ADV DPRD SMD]
Related Posts
- Adiknya Jadi Gubernur, Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas'ud Janji Profesional Awasi Pemerintahan Baru
- Tingkatkan Layanan Cek Kesehatan Gratis, Gibran Minta Puskesmas di Samarinda Layani Minimal 30 Pasien per Hari
- PT TDMB Resmikan Pabrik di Kukar, Produksi 4,1 Juta Detonator Per Tahun dan Serap 130 Tenaga Kerja
- Wapres Gibran Tinjau Puskesmas Remaja Samarinda, Warga Hujan-hujanan Keluhkan Hanya Dapat Buku
- Merasa Diperlakukan Bak Sapi Perah, Ratusan Dosen Unmul Tuntut Kemdikti Saintek Penuhi Hak Kinerja Dosen ASN