Samarinda
DPRD Samarinda Minta Orangtua Hindari Kekerasan pada Anak Saat Belajar Online

Kaltimtoday.co, Samarinda - Selama Covid-19 melanda di Indonesia, semua sekolah memberlakukan pembelajaran jarak jauh. Namun, hal ini menimbulkan banyak persoalan, salah satunya adalah orang tua yang kerap mengajari anaknya dengan kekerasan.
Kekerasan terhadap anak dimulai dari ketidakmampuan orangtua saat membimbing anaknya belajar secara online maupun mengerjakan tugas. Kekerasan anak yang sering terjadi pun beragam, ada yang secara verbal maupun fisik. Hal ini pun mendapatkan perhatian khusus dari Komisi IV DPRD Samarinda yang salah satunya membidangi perlindungan perempuan dan anak.
Sri Puji Astuti selaku ketua Komisi IV DPRD Samarinda mengatakan bahwa, semua berawal dari kesadaran dan pola pendidikan dan asuh orangtua memperlakukan anaknya.
"Sebenarnya orangtua juga harus tahu bahwa pendidikan pertama pada anak adalah dari rumah, kemudian sekolah dan masyarakat. Ini kembali lagi kepada orangtua masing-masing, bisa juga karena orangtua mereka tidak memahami," ungkap Sri Puji Astuti.
Baca Juga: Pasar Subuh Digusur Aparat Gabungan, DPRD Samarinda Sesalkan Proses Dialog yang Tak Berjalan
Baca Juga: Mantan Admin Judol Thailand Bikin Hoaks Perang di Samarinda, Dapat Ancaman Enam Tahun PenjaraView this post on InstagramBaca Juga: Polresta Samarinda Bakal Tindak Lanjuti Hasil Uji Laboratorium Pemkot Soal BBM BermasalahBaca Juga: Pra Rekonstruksi Kasus Penembakan THM Samarinda, Peragakan 42 Adegan dan Ungkap 9 Peran Tersangka
Umumnya, orangtua mempunyai pemahaman bahwa pendidikan anaknya sepenuhnya kewajiban dan tanggung jawab para guru. Padahal tidak demikian,. Kata Legislator yang akrab disapa Puji ini adalah hak asuh dan pola pendidikan bagi anak yang pertama adalah dari rumah yaitu pendidikan orangtua terhadap anaknya.
Politisi Demokrat ini mengatakan, selama ini orangtua sering memperlakukan anak saat belajar online dengan kekerasan. Bahkan, sebagian orangtua melepas tanggung jawab pendidikan untuk anaknya.
"Mereka mengira pendidikan anaknya itu tanggung jawab pemerintah, sekolah dan guru. Rumah itu benteng dan keamanan pertama pada anak, bukan kekerasan," ujarnya.
Dia mengimbau kepada seluruh orangtua yang memiliki anak yang sedang sekolah online agar bersabar dalam membimbing anaknya, dan juga orangtua harus berikan rasa aman kepada anaknya.
"Saya berharap orangtua berperan penting dalam pendidikan anak di rumah, harus kerja sama dari pihak pasangan untuk meluangkan waktu mengajari anak dengan baik, tanpa adanya kekerasan," harap Puji.
[SDH | RWT | ADV]
Related Posts
- Wali Kota Samarinda Pastikan Penyebab Motor Brebet akibat Buruknya Kualitas BBM Pertamax
- Gakkum LHK Koordinasi ke Kepolisian untuk Penerbitan Status DPO Kasus KHDTK Unmul
- FUGO Hotel Samarinda Segera Luncurkan Ballroom Megah
- Orica Perkenalkan Angkatan Kedua Women in Operations, Dorong Keterlibatan Perempuan di Industri Tambang
- Ombudsman Kaltim Temukan Dugaan Pungutan Ilegal di SMA/SMK Negeri, Pemprov Siapkan Regulasi Baru