Samarinda
DPRD Samarinda Minta Orangtua Hindari Kekerasan pada Anak Saat Belajar Online

Kaltimtoday.co, Samarinda - Selama Covid-19 melanda di Indonesia, semua sekolah memberlakukan pembelajaran jarak jauh. Namun, hal ini menimbulkan banyak persoalan, salah satunya adalah orang tua yang kerap mengajari anaknya dengan kekerasan.
Kekerasan terhadap anak dimulai dari ketidakmampuan orangtua saat membimbing anaknya belajar secara online maupun mengerjakan tugas. Kekerasan anak yang sering terjadi pun beragam, ada yang secara verbal maupun fisik. Hal ini pun mendapatkan perhatian khusus dari Komisi IV DPRD Samarinda yang salah satunya membidangi perlindungan perempuan dan anak.
Sri Puji Astuti selaku ketua Komisi IV DPRD Samarinda mengatakan bahwa, semua berawal dari kesadaran dan pola pendidikan dan asuh orangtua memperlakukan anaknya.
"Sebenarnya orangtua juga harus tahu bahwa pendidikan pertama pada anak adalah dari rumah, kemudian sekolah dan masyarakat. Ini kembali lagi kepada orangtua masing-masing, bisa juga karena orangtua mereka tidak memahami," ungkap Sri Puji Astuti.
View this post on InstagramBaca Juga: Beri Sejumlah Catatan, Warga Jalan Niaga Utara Kawasan Citra Niaga Dukung Penerapan Satu Arah
Umumnya, orangtua mempunyai pemahaman bahwa pendidikan anaknya sepenuhnya kewajiban dan tanggung jawab para guru. Padahal tidak demikian,. Kata Legislator yang akrab disapa Puji ini adalah hak asuh dan pola pendidikan bagi anak yang pertama adalah dari rumah yaitu pendidikan orangtua terhadap anaknya.
Politisi Demokrat ini mengatakan, selama ini orangtua sering memperlakukan anak saat belajar online dengan kekerasan. Bahkan, sebagian orangtua melepas tanggung jawab pendidikan untuk anaknya.
"Mereka mengira pendidikan anaknya itu tanggung jawab pemerintah, sekolah dan guru. Rumah itu benteng dan keamanan pertama pada anak, bukan kekerasan," ujarnya.
Dia mengimbau kepada seluruh orangtua yang memiliki anak yang sedang sekolah online agar bersabar dalam membimbing anaknya, dan juga orangtua harus berikan rasa aman kepada anaknya.
"Saya berharap orangtua berperan penting dalam pendidikan anak di rumah, harus kerja sama dari pihak pasangan untuk meluangkan waktu mengajari anak dengan baik, tanpa adanya kekerasan," harap Puji.
[SDH | RWT | ADV]
Related Posts
- Pemkot Samarinda Siap Jadi Kota Pertama Jalankan Program Sekolah Terpadu di Tiap Kecamatan
- Sekolah Terpadu Samarinda Diresmikan, Mendikdasmen RI Abdul Mu’ti Beri Apresiasi
- TPA Bukit Pinang Bakal Direvitalisasi Jadi Ruang Terbuka Hijau, Anggaran Tahap Pertama Rp16 Miliar
- Fraksi Demokrat Perjuangan Soroti Serapan Keuangan Daerah yang Tidak Efisien dan Lesunya Kinerja Perusda
- Mendikdasmen Kunjungi SD Fastabiqul Khairat, Tekankan Soal Deep Learning untuk Peningkatan Mutu Pendidikan