Samarinda
Jelang Belajar Tatap Muka di Samarinda, Disdik Ajukan 3 Opsi Model Pembelajaran ke Andi Harun

Kaltimtoday.co, Samarinda - Kota Tepian akhirnya resmi menerapkan PPKM level 3. Maka, pembelajaran tatap muka (PTM) juga akan segera berlangsung. Dinas Pendidikan (Disdik) telah membuat daftar kelompok sekolah yang bisa melakukan PTM kepada Wali Kota Samarinda, Andi Harun.
Andi Harun menyampaikan, Disdik Samarinda telah mengajukan 3 opsi kepadanya terkait PTM. Dia akan memilih salah satu dari opsi yang diajukan.
"Apakah seluruhnya dibuka, ada sekitar 85 sekolah moderat separuh, atau seperempat. Nanti saya pertimbangkan. Memang membuka PTM itu saya lebih cenderung moderat, pelan-pelan dulu dibuka supaya manajemen sekolah bisa diatur," ungkapnya, Kamis (9/9/2021).
Andi Harun berharap, dibukanya PTM di Samarinda bisa menjadi tanggung jawab bersama seluruh pihak. Pada kesempatan yang sama, Kepala Disdik Samarinda, Asli Nuryadin juga menjelaskan perihal 3 model opsi yang diajukan ke Wali Kota.
Baca Juga: Dukung Program Gratispol Rudy-Seno, Disdikbud Kaltim Mulai Pendataan Pelajar dan Mahasiswa
Baca Juga: Rektor Unmul Respons Penolakan Program Makan Bergizi Gratis: Jangan Pengaruhi Sektor LainView this post on Instagram
Opsi pertama, yakni pengajuan untuk membuka 14 sekolah yang sebelumnya sudah menggelar PTM dan 71 sekolah yang masuk Sekolah Tangguh Covid (STC) gelombang II, serta 9 sekolah tambahan di luar STC I dan II.
Sedangkan model kedua serupa dengan model pertama. Namun, hanya ditambah 5 sekolah. Terakhir untuk model ketiga, tercatat ada 14 sekolah yang sebelumnya sudah menggelar PTM.
Sekolah lain nantinya akan kembali ditinjau kapan bisa menggelar PTM. Bisa dilihat per 2 minggu atau per 1 bulan. Hal itu seiring dengan vaksinasi guru, tenaga pendidikan, serta penurunan PPKM ke level 1 atau 2.
"Ada beberapa sekolah yang semangat sekali untuk PTM dan kami pantau protokol kesehatannya juga bagus. Itu dilihat minimal dari air mengalir, toilet bagus, wastafel, ada UKS tersedia," jelas Asli.
Asli mengakui, banyak sekolah lain yang menginginkan PTM. Namun, semua akan dilaksanakan secara bertahap. Tidak sekaligus. Terkait persetujuan orangtua siswa terhadap pelaksanaan PTM, Asli menyebut bisa saja diminta kembali. Namun secara teknis, hal itu akan diatur oleh pihak sekolah.
"Ada kemungkinan bertambahnya sekolah yang masuk STC. Ini kan sedang banyak masuk di kami. Tapi yang sudah terdaftar itu juga tidak menutup kemungkinan bisa ditunda," beber Asli.
Penundaan itu bisa terjadi semisal Disdik Samarinda melihat ada hal yang tidak dipatuhi saat sekolah hendak dibuka atau selama perjalanannya tidak mematuhi protokol kesehatan. Disdik Samarinda akan tegas lakukan penundaan.
"Sekolah yang bisa gelar PTM itu saya anggap sudah mendapat izin dan rekomendasi dari Satgas Covid-19 Samarinda. Sebab beliau adalah ketuanya. Tapi nanti akan kami tembuskan ke BPBD untuk teknisnya," pungkasnya.
[YMD | NON]
Related Posts
- Tingkatkan Layanan Cek Kesehatan Gratis, Gibran Minta Puskesmas di Samarinda Layani Minimal 30 Pasien per Hari
- PT TDMB Resmikan Pabrik di Kukar, Produksi 4,1 Juta Detonator Per Tahun dan Serap 130 Tenaga Kerja
- Wapres Gibran Tinjau Puskesmas Remaja Samarinda, Warga Hujan-hujanan Keluhkan Hanya Dapat Buku
- Merasa Diperlakukan Bak Sapi Perah, Ratusan Dosen Unmul Tuntut Kemdikti Saintek Penuhi Hak Kinerja Dosen ASN
- Rencana Wapres Gibran Kunjungan ke Samarinda Diundur, Pj Gubernur: Masih Tunggu Jadwal