Daerah

Kuasa Hukum Keluarga Serda Fitriansyah Minta Denpom Makassar Gelar Konferensi Pers Penyebab Kematian Almarhum

Supri Yadha — Kaltim Today 02 Mei 2023 14:31
Kuasa Hukum Keluarga Serda Fitriansyah Minta Denpom Makassar Gelar Konferensi Pers Penyebab Kematian Almarhum
Kuasa Hukum Keluarga almarhum Serda M Herdi Fitriansyah, Juli Arianto. (Supri/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Penyebab kematian anggota TNI asal Kutai Kartanegara (Kukar) di Makassar, Sulawesi Selatan masih belum terungkap. 

Dari informasi yang beredar, Serda Muhammad Herdi Fitriansyah (22) meninggal karena bunuh diri. Namun dari tubuh almarhum, ditemukan sejumlah luka lebam yang diduga akibat kekerasan fisik.

Hampir tiga pekan sejak 14 April, hasil autopsi dari rumah sakit Bhayangkara Makkasar hingga kini belum keluar hasilnya. 

Sejumlah langkah-langkah telah dilakukan oleh kuasa hukum keluarga almarhum Serda Muhammad Herdi Fitriansyah.

Pada 28 April, pihaknya telah mengirimkan surat ke Kodam XIV/Hasanuddin, Sulawesi Selatan untuk meminta agar penanganan kasus dilakukan secara transparan, dan jangan diam.

"Karena semakin diam itu, berarti menandakan banyak pertanyaan dari pihak keluarga korban," kata Kuasa Hukum, Juli Arianto, Selasa (2/5/2023).

Kemudian pihaknya bersurat kepada Detasemen Polisi Militer (Denpom) Makassar untuk melakukan konferensi pers, agar kasus ini terlihat, apakah dugaanya karena dianiaya, dibunuh, atau bunuh diri.

Berdasarkan informasi, bahwa Denpom Makassar telah menetapkan 3 orang yang diduga terlibat dalam kematian Serda Muhammad Herdi Fitriansyah. Hanya saja, pihak keluarga belum mendapatkan informasi mengenai tiga orang ini sebagai apa atau dikenakan pasal apa.

"Kami meminta kepada bapak Presiden, KSAD Dudung untuk segera secepatnya melakukan (terduga) tersangka 3 orang ini sebagai apa karena pihak keluarga tidak mendapatkan informasi," ujar Juli.

Kemudian, ia juga meminta RS Bhayangkara untuk segera mengeluarkan hasil autopsi. Pihaknya berharap tidak ada intervensi sesama anggota (TNI), terkait hasilnya.

Orangtua almarhum berharap, mudah-mudahan RS Bhayangkara bisa mengeluarkan hasil dengan profesional dan transparan. Sehingga kasus ini bisa diusut dengan tuntas.

"Jika nanti hasil autopsi dikarenakan bunuh diri (tidak sesuai), pihak keluarga sudah setuju akan dilakukan autopsi ulang," sambungnya. 

Di sisi lain, ada pertanyaan terhadap proses penjemputan almarhum di Balikpapan. Di mana, tidak disediakan ambulan dari pihak militer atau TNI.

Ketika ditanyakan ke Denpom Mulawarman terkait kedatangan almarhum, mereka menjelaskan bahwa tidak ada tembusan dari satuan militer Makassar. Bahkan, surat tugas pengantar jenazah sudah tidak ada.

"Denpom yang ada di Samarinda itu tidak ditembusi, tau-tau jenazah sudah ada di Balikpapan. Makanya jadi pertanyaan, kesannya kok ditutup-tutupi," terang Juli.

"Jadi, pihak keluarga yang menyiapkan ambulan dan berangkat ke Sepinggan Balikpapan," sambungnya mengakhiri.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya