Nasional
Omicron Melonjak, Luhut Minta Lansia Tidak Keluar Rumah Dulu
Kaltimtoday.co - Orang dengan usia lanjut atau lansia yang berusia di atas 60 tahun, belum melakukan vaksinasi, dan memiliki komorbid diminta untuk tidak keluar rumah dalam dua minggu hingga sebulan ke depan.
Imbauan Luhut tersebut demi mencegah semakin meningkatnya penyebaran virus Covid-19, khususnya varian Omicron yang tengah mengancam saat ini.
Luhut yang saat ini menjabat sebagai Koordinator PPKM Pulau Jawa dan Bali ini memprediksi penyebaran virus Covid-19 varian Omicron akan meningkat di waktu mendatang.
Namun demikian, ia meminta masyarakat tidak panik. Luhut mengungkapkan data yang diperoleh pemerintah menunjukkan perawatan orang yang terjangkit varian Omicron cukup singkat.
"Buat teman-teman yang umurnya 60 tahun ke atas dan belum divaksin serta punya komorbid, saya sarankan jangan keluar dari rumah," kata Luhut.
Namun, Luhut meminta agar masyarakat tidak menganggap enteng varian Omicron meskipun gejalanya ringan dan perawatannya yang cukup singkat.
"Akan tetapi, tidak boleh nganggap enteng Omicron karena virus ini juga bisa merusak tubuh kita," katanya.
Lihat postingan ini di Instagram
Hal tersebut ia tegaskan karena jumlah kasus meninggal akibat Covid-19 umumnya merupakan orang-orang yang belum divaksin lengkap, berusia di atas 60 tahun dan memiliki komorbid.
Pria berusia 74 tahun tersebut juga meminta kepada seluruh elemen masyarakat agar segera mendapatkan vaksin.
Oleh sebab itu, Luhut mengingatkan masyarakat agar segera melakukan vaksinasi Covid-19 dengan dosis lengkap. Saran Luhut ini tentu ada alasan. Kasus virus varian Omicron meski bergejala ringan justru bisa menyebabkan kematian lantaran virus ini menyerang kepada masyarakat yang tidak melengkapi vaksinasi, tidak melakukan vaksin sama sekali, komorbid, serta lanjut usia.
"Jadi Anda yang belum divaksin, Anda sasaran cukup hebat dari Omicron ini. Jadi kalau terjadi apa-apa dengan ini, Anda sendiri yang bertanggung jawab dengan diri sendiri," katanya. Sementara itu, kasus kematian harian akibat virus varian Omicron di Jawa dan Bali kata Luhut, juga meningkat yang didorong oleh penyebaran dari DKI Jakarta.
Sedangkan di wilayah lain luar Pulau Jawa Bali, kasus kematian masih dalam keadaan yang cukup rendah. Luhut menyebutkan, berdasarkan data yang ia terima, dari 27 pasien yang mengalami gejala berat atau sedang 59 persen di antaranya memiliki komorbid atau riwayat penyakit bawaan.
“Jadi saya minta, teman-teman yang punya komorbid hati-hati. 30 persen lansia, jadi kalau umur seperti saya harus super hati-hati. Dan 63 persen belum vaksin lengkap," pesan Luhut.
Oleh sebab itu, pemerintah terus mengimbau kepada masyarakat agar segera melengkapi vaksinasi. Begitu pula dengan masyarakat yang telah mendapatkan tiket booster dianjurkan segera mendatangi gerai-gerai vaksin yang telah disiapkan pemerintah.
Sementara itu, Luhut mengatakan, tingkat rawat inap dari kasus varian Omicron di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Israel sepertiga kali lebih rendah dari Delta. Namun, jumlah rawat inap di negara tersebut jauh lebih tinggi dikarenakan jumlah kasus di negara tersebut meningkat hingga lebih dari tiga kali dibandingkan Delta.
[RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Dinkes Kaltim Perluas Cakupan Vaksinasi Demi Tekan Angka Suspek Campak
- Cara Cek Tiket Vaksin Booster Kedua Lewat Aplikasi PeduliLindungi
- Kasus Campak Naik hingga 32 Kali Lipat, Dokter Minta Masyarakat Lebih Waspada
- Capai 93 Persen, Kekebalan Masyarakat Samarinda terhadap Covid-19 Lebih Tinggi Dibanding Rata-Rata Nasional
- Ingatkan Masyarakat Jangan Bereuforia, Pemprov Kaltim Belum Bisa Pastikan Masa Endemi