Samarinda

Sudah Ada 75 Warga yang Terjangkit DBD, DPRD Samarinda Minta Dinkes Gerak Cepat

Kaltim Today
28 Januari 2022 20:30
Sudah Ada 75 Warga yang Terjangkit DBD, DPRD Samarinda Minta Dinkes Gerak Cepat

Kaltimtoday.co, Samarinda - Selain waspada Covid-19 varian Omicron, warga Samarinda juga diminta agar selalu mengantisipasi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasalnya, menurut Dinas Kesehatan Samarinda, sejak awal Januari 2022 hingga hari ini telah ditemukan 75 orang yang terjangkit virus dari Aedes aegypti dan Aedes albopicus tersebut.

Oleh sebab itu, anggota DPRD Samarinda, Ahmat Sopian Noor meminta Dinas Kesehatan Samarinda bergerak cepat melakukan penanganan.

"Dalam bulan ini saja ada 75 warga Samarinda terjangkit penyakit yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut. Maka saya minta Dinkes melakukan gerak cepat untuk mengatasinya," ujar Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Ahmat Sopian Noor, melansir dari Suara.com.

Dia pun meminta agar Dinkes tak baru bergerak ketika sudah timbul korban jiwa. Sehingga, dia berharap Dinkes melakukan berbagai langkah sejak awal. Seperti melakukan pencegahan dini agar tak ada lagi warga Samarinda yang positif DBD.

 

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Dia menambahkan, banyak cara yang bisa dilakukan Dinkes secara terus menerus dalam menanggulangi DBD, seperti secara rutin memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya melakukan gerakan 3M Plus.

"3M Plus itu adalah menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas, kemudian menghindari gigitan nyamuk dengan tidur menggunakan kelambu, serta menyalakan atau mengolesi kulit dengan anti nyamuk," jelasnya.

Selain itu, pencegahan dini juga bisa dilakukan dengan membagikan abate kepada masyarakat untuk diletakkan ke bak mandi atau tempat penampungan air di rumah sehingga jentik nyamuk mati dan tidak berkembang biak. Hal yang tak kalah penting adalah mengingatkan warga agar rajin menguras bak mandi.

"Hal yang juga diperlukan sekarang adalah melakukan fogging (pengasapan) di kawasan yang terdeteksi ada pasien DBD, karena di kawasan itu bisa jadi banyak nyamuk aedes aegypti," katanya.

Dia menambahkan, agar penyemprotan tidak membebankan Dinkes, maka bisa melibatkan beberapa pihak seperti kelurahan, camat, LPM, relawan, dan pihak lainnya seperti yang sudah pernah diterapkan pekan lalu.

[RWT | SR]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya