Daerah
Tahap Wawancara Calon Anggota Bawaslu Kabupaten dan Kota Tengah Berlangsung di Zona 1 dan 2
Kaltimtoday.co, Samarinda - Seleksi calon anggota Bawaslu tingkat kabupaten dan kota tengah berlangsung. Tim Seleksi (Timsel) Calon Anggota Bawaslu Kabupaten Kota Zona 1 menyebut, total ada 103 pendaftar yang berminat. Rinciannya 82 laki-laki dan 21 perempuan.
Sebagai informasi, Zona 1 meliputi Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU), Paser, Kutai Barat (Kubar), dan Mahakam Ulu (Mahulu). Ketua Timsel Zona 1, Imam Arrywibowo menjelaskan, saat ini tahap wawancara sudah berlangsung mulai 19-22 Juli 2023.
"Jadi untuk tahapan wawancara, ini masih 4 kali kebutuhan. Balikpapan dengan 5 komisioner jadinya 20. PPU, Paser, Mahulu, dan Kubar ada 3 komisioner, jadinya masing-masing 12. Jumlahnya 68 yang di tahap wawancara," ungkap Imam, Kamis (20/7/2023).
Kemudian, hasil dari wawancara para peserta ini akan diplenokan untuk mendapat 2 kali kebutuhan. Kemudian, hasil dari 2 kali kebutuhan peserta itu bakal dikirimkan ke Bawaslu RI untuk selanjutnya dilakukan fit and proper test. Selanjutnya, nanti akan didapatkan hasil satu kali kebutuhan.
"Jadwal fit and proper test itu sudah ada di timeline kami. Mudah-mudahan tidak berubah, yakni pada 31 Juli sampai 3 Agustus 2023," sambungnya.
Mengacu pada jadwal yang ada, pleno penetapan nama terpilih dilaksanakan pada 4-11 Agustus 2023 dan pada 12 Agustus diumumkan nama calon anggota Bawaslu kabupaten dan kota terpilih. Sedangkan pelantikannya dijadwalkan pada 14-16 Agustus 2023.
Dijelaskan Imam, latar belakang para peserta sangat beragam. Namun memang didominasi oleh mereka yang berpengalaman dalam penyelenggaraan pemilu. Mulai yang pernah menjabat sebagai komisioner KPU, Bawaslu, Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam), hingga Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
"Jadi mereka merasa punya kepercayaan diri atas pengalaman yang sudah dimiliki. Kemudian memutuskan ikut seleksi ini. Sisanya, ada dari akademisi. Lengkap lah," ujar Imam.
Keterwakilan pendaftar perempuan juga sudah berupaya dipenuhi. Namun, seperti di PPU sempat hanya ada satu pendaftar perempuan. Oleh sebab itu, beberapa waktu lalu pihak timsel sempat memperpanjang masa pendaftaran untuk mengisi kuota pendaftar perempuan.
"Kalau soal usia, rata-rata orang muda. Mulai 30-an sampai 40 itu yang terbanyak," tambah Imam.
Sedangkan terkait materi tes wawancara, Imam menyebut hampir seluruhnya mengenai kepemiluan. Kemudian berbicara tentang wawasan kebangsaan, Pancasila, dan integritas peserta.
"Tapi materi-materi utamanya kami menyasar ke soal kepemiluan," ujar Imam lagi.
Sementara itu, Sekretaris Timsel Zona 2 yakni Muhammad Arimin yang meliputi Samarinda, Bontang, Kutai Timur (Kutim), Kutai Kartanegara (Kukar), dan Berau menyebutkan total pendaftar di Zona 2 ada 149 orang.
Rinciannya, pendaftar laki-laki ada 122 dan pendaftar perempuan ada 27. Untuk 1 kali kebutuhan di Samarinda, Kukar, dan Kutim dibutuhkan 5 komisioner. Sedangkan di Berau dan Bontang dibutuhkan 3 komisioner.
"Kewenangan timsel ini, dari tahapan-tahapan sebelumnya, kami sudah putuskan untuk 4 kali kebutuhan. Misal di Samarinda itu 5 komisioner. Kalau 4 kali kebutuhan berarti 20," ujar Arimin.
Walhasil, ada 84 orang yang mengikuti tahap wawancara untuk di Zona 2. Untuk jadwal tahapan seleksi, antara Zona 2 dan 1 tak ada perbedaan yang signifikan.
"Tanggal 25 Juli nanti, timsel akan memutuskan untuk 2 kali kebutuhan. Uji wawancara selesai 22 Juli. Setelah kami selesai pleno, hasilnya kami kirim ke pusat. Setelah oke, nilai kesehatan itu akan diberikan ke kami," tambahnya.
Sama seperti di Zona 1, latar belakang pendaftar di Zona 2 juga mayoritas datang dari mereka yang punya pengalaman sebagai penyelenggara pemilu. Kemudian ada dari kalangan akademisi, PNS, dan pegawai swasta.
"Kalau di Zona 2, usianya ini variatif. Start dari usia 30-an ke atas," ujar Arimin.
Masa perpanjangan pendaftaran di Zona 2 juga dilakukan. Sebab saat itu untuk di Samarinda dan Kukar masih kekurangan pendaftar perempuan. Di mana, persyaratan minimal pendaftar perempuan harus memenuhi 30 persen.
"Malah kalau seperti di Bontang, Kutim, Berau bukan hanya pendaftar perempuan yang kurang. Justru laki-lakinya juga. Makanya kami buka (perpanjangan)," sambung Arimin.
Pun materi tes wawancara yang diberikan ke peserta juga mengacu pada hal-hal terkait kepemiluan. Mulai pendalaman pengalaman dan pengetahuan kepemiluan, karya tulis mengenai demokrasi dan kepemiluan melalui daftar riwayat hidup, penguasaan materi dan strategi pengawasan pemilu, sistem hukum, sistem politik, dan peraturan perundang-undangan mengenai kepemiluan dan tata kelola pemilu inklusif.
Selain itu, peserta juga ditanyakan mengenai integritas diri, komitmen, motivasi, kemampuan komunikasi dan kerja sama tim, kualitas kepemimpinan dan kemampuan berorganisasi, pengetahuan muatan lokal, klarifikasi atas tanggapan dan masukan masyarakat serta visi, misi, ide dan gagasan kepengawasan pemilu.
[RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Penduduk Meninggal Terdaftar dalam Coklit Data Pemilih Pilkada 2024, Bawaslu Samarinda Dorong KPU Lakukan Perbaikan
- Belum Masuk Tahapan Kampanye, Bawaslu: Penertiban Stiker Bacalon Pilkada di Angkot Wewenang Pemerintah Daerah
- KPU Sahkan Hasil Rekapitulasi Suara Nasional, PDIP Menang Pileg 2024
- KPU RI Sahkan Hasil Rekapitulasi Ulang Pileg Dapil Kaltim, Kursi DPR RI Terakhir Tetap Milik PAN
- Ahli Peringatkan Potensi Perang Saudara di Amerika Serikat Setelah Percobaan Pembunuhan Trump