Gaya Hidup
11 Wabah Penyakit Pasca Banjir dan Pencegahannya
Ada sebab pasti ada pula akibatnya. Begitupun dengan banjir. Genangan air yang kotor mengandung berbagai hal seperti sampah rumah tangga, limbah berbahaya zat karsinogenik arsenik, kromium dan merkuri, serta binatang liar seperti tikus dan ular, juga didukung dengan cuaca ekstrim yang berkepanjangan. Berpotensi menimbulkan penyakit untuk kesehatan.
Untuk itu, penting bagi masyarakat mengetahui penyakit apa saja yang akan timbul saat banjir dan pencegahannya agar dapat menjaga tubuh tetap sehat paska mengalami banjir.
Berikut 11 penyakit yang berpotensi bermunculan pasca banjir:
Leptospirosis
Penyakit ini umum juga disebut dengan istilah kencing tikus. Leptospirosis disebabkan oleh air banjir yang bercampur dengan kotoran tikus atau hewan-hewan lainnya yang ikut terbawa arus. Penyakit ini memiliki gejala tubuh menggigil, batuk, diare, sakit kepala tiba-tiba, demam, nyeri otot, hilang nafsu makan, mata merah, mual-muntah, dan timbul ruam pada kulit
Kolera
Penyakit kolera ini disebabkan karena makanan dan minuman yang dikonsumsi mengandung bakteri Vibrio cholerae. Alhasil, penderita baik anak-anak hingga kalangan dewasa akan mengalami diare yang bisa berujung pada dehidrasi.
Diare dan Demam Tifoid
Kedua penyakit ini disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri. Kondisi kebersihan yang minim juga berkontribusi terhadap berkembangnya diare dan demam tifoid.
Malaria
Malaria merupakan penyakit yang diantarkan oleh nyamuk dari manusia dan hewan lain yang di dalam dirinya terdapat protozoa parasit. Bagi penderita yang terserang malaria akan menimbulkan gejala demam, kelelahan, muntah dan sakit kepala.
DBD
Penyakit yang diantarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini paling umum terjadi saat musim penghujan. Genangan air menjadi sarang empuk bagi nyamuk untuk berkembang.
Typoid
Demam typhoid disebabkan oleh infeksi bakteri di usus halus. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Salmonella yang terdapat pada tinja atau kotoran binatang, yang menginfeksi manusia melalui makanan yang terkontaminasi.
Hepatitis A
Hepatitis A adalah peradangan organ hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A. Penyakit menular ini menyebar dengan mudah dari mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi kotoran penderita hepatitis A
Infeksi Kulit
Air banjir merupakan tempatnya bakteri dan virus berkumpul. Infeksi terjadi akibat paparan secara langsung antara permukaan kulit dengan air banjir yang terkontaminasi bakteri. Umumnya, infeksi menular melalui luka terbuka pada permukaan kulit. Penderita akan terkena berbagai infeksi kulit, seperti panu, kurap, kudis, kutu air, kusta, herpes, cacar air, kutu air dan sebagainya.
Malnutrisi
Kondisi banjir dan tingginya iklim bisa membuat pasokan makanan berkurang, alhasil jika tidak diperhatikan dengan baik maka seseorang dapat terkena malnutrisi alias tubuhnya kekurangan nutrisi. Pada umumnya kekurangan nutrisi ini bisa dijadikan seperti penurunan berat badan, massa otot menurun, perut membengkak dan sebagainya.
Infekai Saluran Pernapasan (ISPA)
Infeksi terjadi akibat paparan secara langsung antara permukaan kulit dengan air banjir yang terkontaminasi bakteri. Umumnya, infeksi menular melalui luka terbuka pada permukaan kulit.
Gangguan kejiwaan
Bagi yang wilayahnya tergenang bajir setinggi 30 – 60 cm tentunya masih bisa menyelamatkan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi. Namun, bagi yang terkena banjir dengan ketinggian hingga se atap rumah tentunya sudah tak ada harapan lagi menyelamatkan barang-barang berharga. Kondisi seperti ini tak jarang membuat sebagian besar korban banjir mengalami stres yang berkepanjangan.
Berikut beberapa pencegahan yang bisa dilakukan saat banjir :
- Menjauhkan anak dari aktivitas bermain di dalam air
- Tidak merendam kaki dalam air banjir
- Segera mengganti pakaian basah dengan pakaian kering untuk mencegah hipotermia
- Gunakan sarung tangan dan sepatu bot saat harus beraktivitas di tengah air banjir
- Gunakan masker saat membersihkan rumah dari sisa banjir
- Hindari luka terbuka yang berpotensi jadi akses masuknya kuman
- Konsumsi makanan dan minuman yang higienis
- Perbanyak konsumsi air mineral untuk menjaga asam lambung tetap seimbang dan hindari konsumsi makanan pedas
- Selalu mencuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum dan sesudah makan
- Siapkan persediaan obat-obatan sederhana seperti penurun panas, obat lambung, obat diare, serta vitamin penjaga imun tubuh
Jika keluhan berlanjut, segera hubungi dokter.
[NON | RWT]
Related Posts
- Status Jalan Nasional Jadi Kendala Penanganan Banjir di Jalan Gatot Subroto Berau
- DPUPR Berau Upayakan Konektivitas Drainase untuk Kurangi Dampak Luasan Air ke Badan Jalan
- PPU Dorong Desa Maju Menjadi Mandiri dengan Alokasi Anggaran Berbasis Kebutuhan Desa
- Dispertan PPU Ajak Gotong Royong Petani dan P3 Bersihkan Parit, Cegah Banjir Rusak Lahan Pertanian
- Dispertan PPU Galakkan Edukasi dan Gotong Royong dengan Kelompok Tani untuk Antisipasi Banjir