Samarinda
7 Sapta Pesona Harus Lebih Digencarkan
Kaltimtoday.co, Samarinda - Kamis (15/10/2020), dilaksanakan kegiatan sosialisasi sertifikasi kebersihan, kesehatan, dan kelestarian lingkungan (CHSE) pada destinasi dan usaha pariwisata. Agenda tersebut bertempat di Swiss-Belhotel Borneo Samarinda. Telah diketahui bahwa pandemi Covid-19 cukup menampar bisnis sektor perhotelan. Alhasil, tak dapat dimungkiri jika sektor bisnis yang satu ini cukup menurun.
Sudah 6 bulan berlalu dan Covid-19 masih merajalela. Bisnis perhotelan juga tak bisa terus menerus diam. Namun sembari menunggu keadaan membaik, perhotelan pun harus bisa bergerak dengan ketat memberlakukan protokol kesehatan. Hal tersebut diamini oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kaltim.
Roda bisnis perhotelan masih bisa berjalan dan tetap ada potensi demi meningkatkan pergerakan dunia pariwisata di daerah. Muhammad Zulkifli selaku Sekretaris Jenderal PHRI menyebutkan bahwa 7 sapta pesona menjadi sangat krusial dan wajib diterapkan oleh seluruh pihak hotel. Ditambah lagi bertepatan dengan pandemi, sapta pesona yang memang sudah melekat dengan dunia perhotelan serta pariwisata harus semakin digencarkan saat ini. Itulah yang menjadi poin penting dalam agenda tersebut.
Baca Juga: Rekam Jejak Satu Tahun Pj Gubernur Kaltim, Refleksi Kinerja Akmal Malik Memimpin Kalimantan TimurLihat postingan ini di InstagramBaca Juga: KPPU Kanwil V Perketat Pengawasan Usaha di Kalimantan, Sanksi Tegas Rp 10 Miliar untuk Pelanggar
7 sapta pesona yang terdiri atas aman, bersih, tertib, sejuk, indah, tertib, dan ramah. Maksud dari aman adalah Zulkifli meminta pemerintah untuk bisa menciptakan kondisi yang aman dari tindak kejahatan. Termasuk pihak hotel mesti memastikan areanya aman dari virus Covid-19. Sterilisasi itu penting. Bersih sudah pasti wajib karena pelaku bisnis perhotelan mesti menerapkannya. Apalagi di tengah pandemi, kebersihan merupakan nomor 1 dan tidak dapat ditawar. Mulai dari lingkungan yang bersih, karyawan yang berpakaian bersih, dan dapur serta area hotel yang bersih.
Zulkifli juga meminta agar pihak hotel bisa menyediakan ruang hijau di sekitar area hotel. Bukan tanpa alasan, melainkan demi kepuasan tamu agar tetap nyaman dalam beraktivitas selama pandemi di hotel. Itu juga berkaitan dengan sapta pesona sejuk dan indah. Terakhir soal tertib dan ramah. Tertib berarti tidak berkerumun. Terlebih saat ada kegiatan. Serta ramah yang merupakan sapta pesona paling identik dengan hotel. Di mana karyawan harus memberi pelayanan terbaik kepada tamu.
"Para karyawan wajib berikan pelayanan dan keramahan kepada tamu yang datang," pungkasnya.
Pada agenda tersebut, hadir pula beberapa General Manager (GM) hotel yang tergabung ke dalam PHRI dan beberapa usaha wisata lainnya. Pada kesempatan itulah mereka bisa bertanya lebih lanjut terkait penerapan CHSE dalam sesi tanya-jawab setelah pemaparan dari Zulkifli.
[YMD | TOS]
Related Posts
- Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF 2024, Begini Jawaban Shin Tae-yong
- Polresta Samarinda Tetapkan Ayah dan Anak Jadi Tersangka Pembunuhan, Satu Wakar Tewas
- BRIDA Jaring Pelajar Potensial untuk Persiapkan Generasi Periset dan Peneliti di Wilayah Kaltim
- Tarif Pajak Kendaraan di Kaltim Terendah se-Indonesia, Bapenda Sebut Upaya Ringankan Beban Masyarakat
- Tingkatkan Kualitas Riset, BRIDA Kaltim Gencar Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi dan Perusahaan Luar Negeri