Kukar
Air Sungai Mahakam Bangai, Budidaya Ikan Keramba di Kukar Merugi
Kaltimtoday.co, Tenggarong - Fenomena diperairan sungai Mahakam Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) belakang ini terjadi membawa berkah bagi sebagian masyarakat. Pasalnya, akibat peristiwa yang sering disebut Bangai, banyak ikan pada stress dan mabuk sehingga timbul diatas permukaan air.
Hal ini dimanfaatkan oleh masyarakat berduyun-duyun datang ke tepi sungai mencari ikan mengunakan berbagai peralatan.
Meskipun banyak masyarakat yang senang terhadap fenomena ini, namun bagi pelaku budidaya ikan dalam keramba justru merugi. Sebab perubahan warna air sungai membuat banyak ikan-ikan di keramba mati.
Hal inilah yang sedang dialami pria 46 tahun yang disapa Kusnuri selaku pemilik keramba di Kecamatan Loa Kulu ketika di datangi Kaltimtoday.co pada Rabu (9/6/2021).
Baca Juga: Nidya Listiyono Dorong Optimalisasi Aset Sungai Mahakam Jadi Sumber Pendapatan Asli Daerah KaltimView this post on Instagram
Pemilik 60 keramba ini menuturkan, kondisi air sungai memerah memang sudah sekitar seminggu lalu, pada saat itu nafsu makan ikan berkurang bahkan tidak mau makan. Namun, 3 hari belakangan ini sangat parah sekali dampak ditimbulkan, dalam hitungan beberapa jam sudah banyak ikan yang mengambang.
"Sebetulnya ikan yang mati sudah masuk masa panen namun belum sempat di panen tiba-tiba banyak ikan yang mati," kata Kusnuri.
Pemilik keramba ikan nila dan mas sejak 2009 silam ini mengaku, tidak pernah mengalami fenomena serupa pada tahun-tahun sebelumnya. Namun kali ini, dalam sehari saja ratusan ikan mati. Bahkan jika ditotoal sudah mencapai 400 kilogram. Karena tidak bisa dijual, pihaknya mengaku cukup merugi.
"Satu kilo untuk harga partai dijual Rp30 ribu, jadi ya tinggal dikalikan saja dengan ikan yang mati. segitulah kerugiannya" tuturnya.
Untuk mengurangi total kerugian, ikan yang mati tidak di buang begitu saja tetapi diolah lagi jadi ikan asin. Kusnuri menyebutkan, beberapa hari ini banyak masyarakat berdatangan ke keramba miliknya untuk membeli ikan.
"Kalau ada ikan yang layak jual ya kami jual tetapi harganya miring yaitu Rp20 ribu perkilonya," pungkasnya.
[SUP | NON]
Related Posts
- Fakta-Fakta Hilangnya Bocah 8 Tahun yang Tenggelam Terseret Arus Banjir
- IKN Berdampak terhadap Peningkatan Produk UMKM di Kutai Kartanegara
- Dekat Pusat Perkotaan, Irwan Sayangkan Kondisi Jalan Usaha Tani Kelurahan Bukit Biru Belum Layak
- Program Sandes dan BSPS Sasar Ribuan Warga Kaltim
- Irwan Tinjau Progres Pembangunan Rehabilitasi Sekolah di Kutai Kartanegara