Kukar
Camat Tenggarong Alami Luka di Pelipis Mata Usai Usir Aktivitas Diduga Tambang Ilegal
Kaltimtoday.co, Tenggarong - Kejadian tak mengenakan dialami Camat Tenggarong Arfan Boma, Minggu (9/5/2021) siang. Arfan Boma diduga dianiaya oleh sekelompok orang yang tengah melakukan aktivitas di tambang ilegal di RT 17, Kelurahan Mangkurawang, Tenggarong, Kukar.
Berdasarkan informasi yang terima Kaltimtoday.co, Arfan Boma, mengalami luka memar di bagian wajah. Tepatnya di bagian pelipis mata sebelah kiri. Saat dikonfirmasi, Arfan Boma membenarkan jika mengalami luka, namun masih dalam kondisi baik. Tidak parah.
"Alhamdulillah kondisi sekarang baik. Sekarang sedang di kantor Polsek Tenggarong," jawabnya ketika dikonfirmasi.
Berdasarkan video yang beredar, Arfan Boma sedang mengusir operator alat berat ekskavator dari area pengupasan lahan. Dia meminta agar operator alat berat keluar dari wilayah tersebut.
Lihat postingan ini di Instagram
Sontak Arfan Boma langsung kesal dan berteriak lantaran aktivitas tersebut merusak lahan setempat.
"Keluar, saya diam selama ini kalian semakin menjadi-jadi, keluar kalian. Saya tahu sampean nggak bersalah tapi sampean keluar," katan Arfan Boma dengan nada tegas dari video yang beredar tersebut.
"Seenaknya saja kalian ini, rusak tanah ini, orang pakai berkebun pakai cari nafkah, kalian obrak-abrik, rusak tanah ini," tegasnya lagi.
Sementara itu, Kapolsek Tenggarong, Iptu Rachmat Andika Prasetyo membenarkan jika ada laporan perkelahian antara Camat Tenggarong Arfan Boma dan seorang berinisial T. Dia menuturkan peristiwa tadi bukan pengeroyokan sepuluh melawan satu, namun duel antara Boma dan T.
"Enggak ada 10 orang itu, satu orang saja dan lainnya itu melerai, jadi ini duel bukan pengeroyokan," kata Andika sapaan akrabnya saat ditemui pada, Minggu malam.
Dia menjelaskan, inisial T diduga melakukan aktivitas tambang ilegal di Spontan Mangkurawang yang di sampingnya merupakan tanah camat. Karena ada informasi yang diterima, akhirnya datang untuk mengusir alat berat yang sedang beroperasi. Sebab mereka mencabut mesin pompa air yang biasanya digunakan masyarakat sekitar untuk berkebun.
"Karena pihak T tidak terima, akhirnya terjadilah cek cok dan terjadilah duel yang mengakibatkan Camat Tenggarong terluka di bagian pelipis dan T juga terluka di bagian tubuhnya," tuturnya Andika.
"Peristiwa ini yang jelas masalah personal," tambahnya.
Berdasarkan parang yang dibawa camat dalam video tersebut, Andika menjelaskan, menurut Boma daerah tersebut merupakan kebun milik camat. Jadi parang itu untuk membersihkan rumput sebab banyak rumput-rumput, dipakai untuk membersihkan rumput agar bisa lewat.
"Makanya dia bawa parang ingin membersihkan rumput di kebunnya sendiri," tuturnya.
Dia menambahkan, terkait dugaan tambang ilegal saat ini yang menangani Polres Kukar, jadi Polsek Tenggarong menangani permasalahan perkelahian saja. Sedangkan ekskavator sudah diamankan aparat keamanan.
Sementara itu, kedua belah pihak sampai saat ini masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut di dua tempat berbeda.
[SUP]
Related Posts
- Kronologi Tragedi Tambang Emas di Halmahera Selatan: 4 Penambang Tewas Terjebak di Lubang Tambang
- Teka-teki Penemuan Mayat Perempuan di Jalan Poros Tenggarong-Samarinda Terungkap, Pelaku Sempat Setubuhi Korban Sebelum Dihabisi
- Seorang Perempuan Ditemukan Tak Bernyawa di Semak-Semak Jalan Poros Tenggarong - Samarinda
- Muhammadiyah Ungkap Alasan Terima “Jatah” Kelola Tambang
- Susul PBNU, Muhammadiyah Akhirnya Terima Izin Tambang dengan 2 Catatan Penting