Nasional
Lanjutkan Program Jokowi, Survei CNN: Pelaku Usaha Ingin Airlangga Jadi Presiden 2024
Kaltimtoday.co - Survei jajak pendapat pelaku usaha di 34 provinsi di Indonesia mengukur arah suara pelaku usaha UMKM, dan pelaku usaha besar, di ajang Pemilu 2024 mendatang. Kementerian Koperasi dan UKM mencatat, jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia telah mencapai 75,37 juta unit pada 2019. Jumlah itu mencapai 99,89 persen dari total usaha yang ada di Indonesia.
Sementara itu, usaha berskala besar hanya sebanyak 6.746 unit atau setara 0,02 persen.
Secara rinci, sebanyak 74,7 juta unit merupakan usaha mikro. Jumlahnya setara dengan 98,77 persen dari total UMKM di seluruh Indonesia. Bisnis dan politik adalah dua kegiatan yang saling berkaitan.
Bisnis dapat menunjang politik, demikian juga sebaliknya. Aktivitas bisnis dapat dimudahkan karena adanya kegiatan politik pada tingkatan negara.
Sebaiknya, politik dapat dipermudah karena adanya kegiatan bisnis maju mundur pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan pelaku usaha berskala besar sangat dipengaruhi oleh keputusan dan kebijakan politik pemerintahan yang dihasilkan lewat pemilu.
Artinya, pelaku usaha memiliki preferensi yang sangat tepat dan akurat dalam menentukan sosok presiden yang seperti apa, yang dibutuhkan oleh pelaku usaha dan tokoh mana yang diinginkan pelaku usaha untuk menjadi presiden, serta parpol mana yang dipilih dari hasil pemilu 2024 nanti.
Oleh sebab itu, Lembaga Penelitian Citra Nasional Network tertarik untuk meneliti arah pilihan Pelaku Usaha dalam pemilu 2024.
Metodelogi Penelitian ini mengunakan metode survei Jajak Pendapat dan mulai dilakukan sejak 22 Februari - 7 Maret 2023.
Muhammad Dandy, S.T selaku Koordinator Survei Nasional Citra Network Nasional mengatakan, penelitian dilakukan dengan mengunakan 2.200 responden di 34 provinsi sebagai sample penelitian, yang berlatar belakang pelaku usaha dari populasi pelaku usaha yang ada.
Metodologi penarikan sample menggunakan metode multistage random sampling hasil survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 2.05 persen .
Hasil temuan survei sebanyak 80,4 persen pelaku usaha optimis tehadap kondisi ekonomi nasional, dan global akan berdampak positif bagi usaha mereka, dan sebanyak 13,8 persen pelaku usaha pesimis usahanya akan maju dan lancar .
"Sedangkan sebanyak 5,8 persen pelaku usaha tidak memberi jawaban," ujar Dandy dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu (11/3/2023).
Dandy akui, dari hasil penelitian terhadap 2.200 pelaku usaha di seluruh Indonesia terdapat 80,1persen pelaku usaha di Indonesia puas terhadap kebijakan pemerintahan Jokowi dalam mendukung pelaku usaha di saat terpuruk Covid.
Kepuasan itu dalam merespon dampak pandemi Covid-19, di mana pemerintah secara persisten telah mengakselerasi upaya pemulihan ekonomi nasional melalui beragam kebijakan extraordinary, serta kolaborasi dengan berbagai pihak. Apalagi sejak PPKM dicabut oleh pemerintah sektor usaha mulai tampak pada berbagai sektor, di mana makin pulihnya perekonomian nasional yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang cukup tinggi.
Sehingga membawa dampak bangkitnya usaha para pelaku usaha. Sedangkan sebanyak 9,2 persen tidak puas terhadap kebijakan pemerintah dalam merespon dampak pandemi Covid-19 dalam upaya memulihkan ekonomi nasional, dan sebanyak 8,7 persen tidak menjawab," papar Dandy.
Dandy menyebutkan, pemerintah mengupayakan peningkatan ekonomi nasional, dengan cara mendorong pemanfaatan teknologi digital yang sedang berkembang. Seberapa besar pengaruh kebijakan dilakukan pemerintah terhadap para pelaku usaha. Dari hasil penelitian terhadap 2.200 pelaku usaha, didapati baru 46,2 persen pelaku usaha manfaatkan teknologi digital dalam menjalankan usahanya.
Lalu, sebanyak 47,2 persen belum memanfaatkan teknologi digital dalam menjalankan usahanya dan sebanyak 6,6 persen tidak menjawab. Seberapa besar pengaruh kebijakan dilakukan pemerintah terhadap para pelaku usaha?
Dari hasil penelitian terhadap 2.200 pelaku usaha, didapati baru 50,2 persen pelaku usaha manfaatkan teknologi digital dalam menjalankan usahanya. Lalu, sosok Presiden yang diinginkan pelaku usaha Indonesia adalah presiden yang memiliki pengalaman menangani perekonomian nasional, bahkan sudah teruji dalam mengatasi krisis ekonomi oleh sebanyak 80,6 persen.
Kemudian, 19,4 persen menginginkan sosok yang merakyat dan populer. Tak hanya itu, hasil survei juga menemukan mayoritas pelaku usaha atau 60,1 persen di pilpres 2024 akan menjadikan figur pasangan calon presiden (capres) dan wakil presiden (wapres) sebagai alasan utama dalam memilih capres dan wapres.
Sedangkan 23,2 persen responden hanya menjadikan figur capres sebagai alasan utama dalam memilih. Sedangkan sebanyak 16,7 persen tidak menjawab .
Hasil survei juga menemukan saat pemilihan presiden dan wakil presiden mayoritas pelaku usaha atau 70,2 persen menjadikan pasangan capres dan cawapres sebagai faktor utama ketika memilih.
"Hanya 21,6 persen responden yang menjadikan partai politik pengusung sebagai faktor utama ketika memilih. Sedangkan sebanyak 8,2 persen tidak menjawab," ujarnya.
Hasil survei juga menemukan, jika pemilihan presiden digelar hari ini, maka nama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto paling banyak dipilih oleh pelaku usaha Indonesia. Di mana, Airlangga Hartarto dipilih oleh sebanyak 25,4 persen pelaku usaha. Hal ini menunjukan kebijakan Airlangga Hartarto itu sangat terasa oleh para pelaku usaha di Indonesia.
Bahkan dalam memulihkan ekonomi sejumlah pelaku usaha Indonesia dan pelaku usaha memberikan penilaian bahwa Airlangga yang ditugasi oleh Jokowi sebagai Menko Perekonomian, dinilai oleh persen Pelaku Usaha benar-benar punya pengalaman dan mampu mengelola perekonomian baik dalam keadaan normal dan krisis ekonomi, yang mampu mengelola mengatasi konflik politik untuk melahirkan kebijakan bagi keberlangsungan dunia usaha dan lapangan kerja, misalnya dengan lahirnya UU Cipta kerja 2021.
Di urutan kedua tokoh yang jadi pilihan pelaku usaha adalah Prabowo Subianto sebesae 17,2 persen.
Hal ini disebabkan pelaku usaha menilai Prabowo Subianto memiliki visi perekonomian yang berpihak pada pelaku usaha kecil menengah. Kemudian disusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dipilih oleh 8,3 persen pelaku usaha.
Hal itu karena hanya Ganjar Pranowo dianggap populer di media massa dan media sosial (medsos). Tetapi kebijakan Ganjar Pranowo sebagai kepala daerah tidak banyak berpengaruh besar pada pelaku usaha di Jawa Tengah.
Kemudian Anies Baswedan dipilih oleh sebanyak 7,1 persen pelaku usaha. Hal itu juga karena dianggap populer di media massa dan medsos saja, tetapi selama menjadi Gubernur di Jakarta tidak ada kebijakannya yang berpengaruh pada pelaku usaha dan Ridwan Kamil dipilih sebanyak 5,3 persen.
Lalu, Puan Maharani dipilih oleh 5,2 persen karena dianggap memiliki partai politik yang kuat untuk mendukung kebijakan bagi pelaku usaha di DPR RI. Misal banyak UU yang mendukung dunia usaha selama Puan Maharani menjabat sebagai Ketua DPR.
Sementara tokoh yang berlatar belakang pelaku usaha seperti Erick Thohir dipilih oleh 5,2 persen pelau usaha dan Sandiaga Uno dipilih oleh 4,6 persen pelaku usaha.
Keduanya dianggap jadi pelaku usaha muda yang sukses. Tokoh politik lainnya seperti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dipilih sebanyak 2,1 persen , Muhaimin Iskandar 1,7 persen, Ahmad Heryawan dipilih sebanyak 1,3 persen, dan tidak memilih sebanyak 16,6 persen.
Hasil survei juga temukan, jika pemilihan anggota legislatif digelar hari ini, hasilnya Partai Golkar dipilih paling banyak oleh pelaku usaha di Indonesia.
Partai Golkar dipilih oleh 19,1 persen pelaku usaha. Di urutan kedua Partai Gerindra dipilih sebanyak 16,4 persen, PDI Perjuangan 14,8 persen, Demokrat 10,8 persen PKB 6,4 persen, PKS 5,7 persen, Partai Nasdem 5,2 persen, Perindo 4,1 persen, PPP 2,9 persen, dan PAN 2,3 persen. Partai PAN dan PPP terancam tidak lolos parlement threshold dan Perindo diprediksi lolos parlement threshold serta partai lainnya di bawah 1 persen persen, dan yang tidak memilih sebanyak 8,2 persen.
Dalam survei CNN ini didapati beberapa harapan para pelaku usaha terhadap presiden yang nanti menggantikan Presiden Jokowi di antaranya dari sektor industri properti berharap, memperhatikan pemaslahatan industri properti yang anjlok akibat Covid-19, lalu menghilangkan hambatan yang memperlambat gerak pelaku usaha.
Jangan dipersulit karena ke depan kompetisi semakin berat, bisa memberikan model khusus pembiayaan ekspor, yang sekarang masih seperti bank tradisional untuk membantu eksportir, optimalisasi infrastruktur untuk kegiatan logistik kemudian lebih gencar mempromosikan pasar modal ke kancah internasional. Kita butuh investor-investor (asing) ikut berpartisipasi meramaikan pasar modal dalam negeri, dan juga lebih berpihak pada pengunaan jasa dan barang lokal untuk belanja proyek negara.
Pengamat Politik dan juga dosen Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jogjakarta, Ludiro Madu mengatakan, hasil lembaga survei Citra Network Nasional (CNN) yang menyebutkan dukungan suara pelaku UMKM terhadap pilpres 2024 sangat menjadi daya tarik tersendiri.
Ludiro menyebutkan,hasil survei CNN yang mengunggulkan Airlangga Hartarto sebagai capres yang mendapatkan dukungan dari pelaku UMKM sebagai bukti bahwa Airlangga Hartarto sosok yang di inginkan pelaku usaha dalam menjadi presiden 2024.
"Hasil survei CNN yang unggulkan Airlangga Hartarto sebagai presiden pilihan pelaku UMKM, bukti pelaku usaha ingin perubahan dalam perekonomian kedepannya yang saat ini sudah lebih baik," kata Ludiro kepada wartawan, Jumat ( 10/3/2023).
Ludiro mengungkapkan, pemerintah Jokowi juga telah berhasil melewati masa sulit pada saat Covid-19. Hal ini karena menterinya telah bekerja dengan baik. Maka hal yang wajar jika Airlangga menjadi sosok presiden yang di inginkan pelaku usaha.
"Pemerintahan Jokowi telah berhasil dalam mengatasi masa sulit ditengah Covid-19 melanda Indonesia, hal itu juga karena para menterinya yang bekerja dengan baik, maka hal wajar jika Airlangga menjadi sosok presiden yang di inginkan pelaku usaha," ujar Ludiro.
Selain itu, kata dia, nilai positif yang didapat Airlangga bukan hanya saja dari pelaku usaha UMKM, tetapi dari masyarakat, karena dia telah membangkitkan perekonomian ditengah terpuruknya ekonomi.
"Airlangga mendapatkan nilai positif bukan dari pelaku usaha UMKM saja,tetapi dukungan masyarakat, karena beliau mampu menangani perekonomian," ucapnya.
Tak hanya itu, kekuatan Airlangga dalam menguasai ekonomi sebagai modal Golkar untuk menjadikan Ketum Golkar itu presiden 2024.
"Kekuatan Airlangga dalam menguasai ekonomi sebagai modal Golkar untuk menjadikan Ketum Golkar itu presiden 2024," imbuhnya.
Menurut dia, masyarakat membutuhkan sosok yang paham ekonomi seperti Airlangga,karena itu alasan masyarakat dan pelaku usaha ingin Menko Perekonomian itu jadi presiden pengganti Jokowi.
"Alasan masyarakat pilih Airlangga karena dapat menggantikan Jokowi, dan mampu mengatasi perekonomian kedepannya," bebernya.
Menurut peneliti, Institute for Democrazy (IDD)Yogyakarta ini menjelaskan mesin politik partai Golkar telah bekerja dengan baik hanya kerja keras di dalam internal saja diperkuat.
"Mesin politik partai Golkar telah bekerja dengan baik hanya kerja keras di dalam internal saja terus diperkuat," ujarnya.
[RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram “Kaltimtoday.co”, caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Ini Daftar 4 Menteri Jokowi yang Jadi Saksi di Sidang Sengketa Hasil Pilpres 2024
- Ini Daftar Nama 7 Ahli dan 11 Saksi dari Kubu AMIN di Sidang Sengketa Hasil Pilpres 2024
- Jadwal dan Proses Sidang Sengketa Hasil Pileg 2024, Pengumuman Putusan pada 7-10 Juni
- Prabowo-Gibran Raih 1.542.346 Suara di Kaltim, KPU Sebut Dua Saksi Paslon Tidak Tanda Tangani Berita Acara
- Data Masuk 77,83%, Intip Hasil Real Count Sementara KPU Pilpres 2024