Kaltim

Bereskrim Polri Resmi Ambil Alih Kasus Penghinaan Kalimantan 'Tempat Jin Buang Anak' Edy Mulyadi

Kaltim Today
25 Januari 2022 19:53
Bereskrim Polri Resmi Ambil Alih Kasus Penghinaan Kalimantan 'Tempat Jin Buang Anak' Edy Mulyadi

Kalitimtoday.co, Samarinda - Bareskrim Polri telah mengumpulkan semua laporan terkait  penghinaan Kalimantan 'Tempat Jin Buang Anak’ yang diduga dilakukan Edy Mulyadi. Setidaknya, Polri menerima 3 laporan polisi, 16 pengaduan, dan 18 pernyataan sikap terhadap kasus Edy Mulyadi.

Hal itu disampaikan Kepala Biro Perang Masyarakat (Karo Penmas) Bagian Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan. Dia mengatakan, semua laporan hingga aduan itu telah tersebar di sejumlah Polda.

“Secara keseluruhan, mengenai kasus dugaan  ujaran kebencian yang dilakukan oleh Saudara EM, ada 3 laporan polisi, 16 pengaduan dan 18 pernyataan sikap. Semua laporan, pengaduan, dan pernyataan polisi tentang sikap  berbagai lapisan masyarakat akan diselidiki dan diselidiki oleh Satuan Reserse Kriminal Polri, ”katanya, Selasa (25/Januari 2022).

Dia mengimbau  masyarakat untuk tidak terprovokasi. Dia menjamin, kasus ini akan ditindaklanjuti oleh Bareskrim Polri.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

“Kami Polri meminta dan menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian”, ujarnya.

Nama Edy Mulyadi muncul karena video menolak pindahnya ibu kota negara baru (IKN)  di Kalimantan Timur (Kaltim). Dalam video tersebut, Edy terang-terangan menghina Kalimantan.

Diduga saat itu Edy sedang menghadiri sebuah pertemuan dan kemudian mengatakan bahwa IKN adalah 'tempat jin buang anak'.  Sehingga tidak ada orang yang mau pindah ke lokasi baru IKN, yakni Penajam Paser Utara (PPU) kecuali monyet. Berikut pernyataan kontroversial  Edy Mulyadi.

"Bisa memahami enggak, ini ada sebuah tempat elit punya sendiri, yang harganya mahal, punya gedung sendiri. Lalu dijual (buat) pindah ke tempat jin buang anak,yah," kata Edy, dikutip dari video yang beredar di media sosial (medsos), Minggu (23/1/2022).

Ditambah,  Edy juga beranggapan tidak ada pasar perekonomian yang lebih baik selain Jakarta, terutama Kalimantan.

"Pasarnya siapa? Kalau pasarnya kuntilanak genderuwo, ngapain mau bangun (IKN) disana?," lanjutnya.

Edy bahkan meminta seseorang untuk mendukung argumennya. Rekan di sebelahnya yang belum lama ini diketahui bernama Azam Khan menjawab pertanyaan Edy soal keinginannya pindah ke IKN  baru.

"Tinggal di mana? Di mana Jakartanya? Mana mau dia tinggal di Gunung Sari, pindah ke Kalimantan Penajam sana, untuk beli rumah di sana. Gua mau jadi warga ibu kota baru, mana mau," jelasnya.

Tulisan "monyet saja" muncul ketika jawabannya ditanyakan. Video tersebut langsung viral di media sosial.

[NON]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya