Kukar

Dewan Kukar Harap Polisi Usut Tuntas Kasus Pencabulan Ponpes Tenggarong

Kaltim Today
16 Februari 2022 17:20
Dewan Kukar Harap Polisi Usut Tuntas Kasus Pencabulan Ponpes Tenggarong
Anggota DPRD Kukar Dapil Tenggarong, Saparuddin Pabonglean. (Istimewa).

Kaltimtoday.co, Tenggarong — Kasus dugaan pencabulan yang dilakukan pimpinan pondok pesantren terhadap santriwati di salah satu ponpes Kecamatan Tenggarong, turut menyita perhatian publik. Salah satunya, anggota DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Saparuddin Pabonglean. 

Anggota dewan daerah pemilihan (Dapil) I Tenggarong ini menyebutkan, belum bisa memastikan kebenaran kasus tersebut. Lantaran belum pernah mencari kejelasan informasi secara langsung. Dia sangat menyayangkan jika kasus itu benar terjadi.

"Kalau itu memang betul terjadi tentu kami sangat menyesalkan apalagi terjadi di dunia pendidikan berbasis Islam. Kami berharap, pertama diusut secara tuntas untuk menduduki persoalan yang sebenarnya seperti apa," kata Saparuddin saat dihubungi Kaltimtoday.co pada Rabu (16/2/2022). 

Kedua, jika memang sudah melangkah pada pelanggaran harus diberikan sanksi sesuai koridor hukum yang berlaku. 

 

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Terpenting kata Saparuddin, jangan sampai terbentuk opini ditengah masyarakat bahwa seakan-akan dilakukan semua lembaga pondok pesantren. 

"Padahal ini kan seharusnya didudukan secara proporsional, ini dilakukan oleh oknum," tegasnya. 

Dirinya menjelaskan, belum ada komunikasi dengan pihak manapun berkenaan kasus asusila ini. Yang jelas, kasus seperti ini jangan sampai terulang lagi di kemudian hari. Karena sudah masuk ke ranah hukum, dia berharap pihak kepolisian mengusut secara tuntas. 

"Kalau menurut saya, harus secara tuntas tentu sesuai dengan proporsional dengan tetap juga mengedepankan asas praduga tak bersalah dan paling penting juga melindungi institusi atau lembaga pesantren," sebutnya. 

Ke depan mudah-mudahan ada langkah-langkah pencegahan. Disisi lain di Kukar juga sedang menyeleksi dewan pendidikan, dengan adanya kasus ini menjadi perhatian bersama. 

"Kami berharap tidak terulang di lembaga manapun dan menjadi pelajaran untuk semua agar lebih hati-hati," tutupnya.  

[SUP | NON]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya