PPU

Ketimbang Rice Milling, Perbaikan Jalan Usaha Tani Lebih Penting

Kaltim Today
04 Februari 2022 17:41
Ketimbang Rice Milling, Perbaikan Jalan Usaha Tani Lebih Penting
Kondisi jalan usaha tani di Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dalam kondisi rusak parah. (Alif/kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Penajam – Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi (Perpadi) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), menilai anggaran Rp 29,6 Milliar untuk pembangunan Rice Milling Unit (RMU) di Kecamatan Babulu terlampau mahal dan membebani APBD.

Ketua Perpadi PPU, Totok Suprapto mengungkapkan, ketimbang pembangunan rice milling, para petani lebih membutuhkan pembangunan jalan usaha tani. Hal itu dirasa akan lebih praktis dan bermanfaat langsung bagi petani.

“Alangkah baiknya uang itu langsung ke petani seperti untuk bangun jalan usaha tani. Itu perlu sekali, di sini saja kami mau mulai bercocok tanam jalan tidak bisa dilewati. Selain itu bisa juga anggarannya dialihkan untuk suplai bibit unggul atau pupuk,” jelasnya kepada kaltimtoday.co.

Perpadi PPU lebih setuju jika anggaran Rp 29,6 Miliar digunakan untuk perbaikan jalan usaha tani daripada digunakan untuk pembangunan Rice Milling Unit.
Perpadi PPU lebih setuju jika anggaran Rp 29,6 Miliar digunakan untuk perbaikan jalan usaha tani daripada digunakan untuk pembangunan Rice Milling Unit.

Pihaknya juga merekomendasikan model bisnis yang lebih menguntungkan baik bagi pemerintah, penggilingan padi, serta petani itu sendiri. Dirinya menyarankan pemerintah membuat brand lokal untuk mengakomodasi produksi beras di wilayahnya dan membantu pemasaran produk tersebut.

 

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

“Misal Perusda ambil beras dari kami dengan harga Rp 8.500 atau Rp 9.000 baik premium dan medium, lalu buat brand dan buka pasar dengan harga jual Rp 12.000, itu tidak masalah. Di situ ada profit lebih bagus daripada buat rice milling, kalau berhitung untung rugi lebih bagus ke hasil akhir,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Warsito yang merupakan salah satu petani asal Kecamatan Babulu menyampaikan bahwa, kondisi jalan usaha tani di wilayahnya dalam kondisi kurang layak. Hal itu membuat proses pengangkutan hasil panen padi, sayur dan buah-buahan terganggu di wilayah lumbung padi tersebut.

“Bahkan ada jalan yang hanya bisa dilewati roda dua saja, roda empat sulit lewat. Petani kadang inisiatif sendiri atau kerja bakti untuk memperbaiki jalan, timbun tanah merah atau batu. Kalau lewat APB Desa saja sepertinya belum cukup untuk perbaikan, ke depan harus ada dari kabupaten atau provinsi, bahkan pusat untuk bantu,” tuturnya.

[ALF | RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya