Internasional

5 Jurnalis Tewas Dibunuh, Wartawan Meksiko Gelar Aksi Bawa Peti Mati Kosong

Kaltim Today
21 Februari 2022 12:34
5 Jurnalis Tewas Dibunuh, Wartawan Meksiko Gelar Aksi Bawa Peti Mati Kosong

Kaltimtoday.co, Meksiko - Foto sosok Herber Lopez, jurnalis kelima yang tewas di Meksiko tahun ini, ditempel ke peti mati yang dibawa oleh sejumlah wartawan yang sedang melakukan aksi protes.

Para wartawan yang terlibat dalam protes berpawai ke katedral Oaxaca, Jumat (18/2/2022). Juga sembari mengangkat poster-poster bertuliskan “Jangan Ada Lagi Kekerasan Terhadap Jurnalis,” dan “Anda Tidak Bisa Membunuh Kebenaran dengan Membunuh Jurnalis.”

Lopez merupakan direktur situs berita online Noticias WEB yang ditembak mati di kantornya di Salina Cruz pada 10 Februari 2022.

Pembunuhan Lopez menyusul empat wartawan lain yang sudah lebih dulu tewas terbunuh pada Januari di tahun yang sama.

 

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Pada 31 Januari, Roberto Toledo, seorang kameramen dan penyunting video situs online Monitor Michoacan, ditembak beberapa penyerang ketika bersiap melakukan wawancara di Zitacuaro, Michoacan.

Di kota perbatasan Tijuana, forografer kriminal Margarito Martinez ditembak mati di luar rumahnya pada 17 Januari. Ditempat yang sama, pada 23 Januari, reporter Lourdes Maldonado Lopez tewas ditembak di dalam mobilnya.

Sementara, pada 10 Januari, reporter Jose Luis Gamboa tewas di negara bagian pantai teluk Veracruz.

Salah seorang jurnalis yang turut serta menyuarakan keprihatinannya, Pedro Matiaz mengatakan, aksi ini digelar sebagai bentuk solidaritas juga aspirasi para wartawan yang muak dengan cara pemerintah setempat sebab dinilai membungkan masyarakat melalui pers.

“Jeritan sunyi ini adalah untuk mengatakan lihat kami dan dengarkan kami, karena kami muak telah diabaikan dan dibunuh pemerintahan ini dan semua pemerintahan lainnya. Mereka ingin membungkam pers, namun sebenarnya mencoba membungkam masyarakat,” ungkap Matias.

Wartawan lain, Jarquin yang juga merupakan peserta aksi mengungkapkan, hal ini harusnya tidak terjadi. Pers ada untuk memberikan informasi yang merpupakan hak para jurnalis. Hidup juga adalah hak setiap manusia.

"Nyatanya, saat ini dua hak tersebut telah dirampas, hak bersuara dan hak untuk hidup kami. Saat ini kami seharusnya sedang mengerjakan tugas kami, tapi di sinilah kami, sebagai awak pers," ungkap Jarquin.

[NON | SR]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 



Berita Lainnya