Samarinda
Gunakan KIS Bantuan Pemerintah untuk Pengobatan Kanker, Kesehatan Paitun Berangsur Pulih
Kaltimtoday.co, Samarinda – Kondisi kesehatan Paitun Irawati (59) berangsur pulih akibat efek penyinaran dan kemoterapi yang ia jalani selama beberapa bulan untuk membunuh sel kanker yang bersarang di tubuhnya.
Paitun divonis menderita Kanker Serviks stadium 2B pada pertengahan 2020 silam. Ia sangat bersyukur penyakitnya cepat terdeteksi dan segera dilakukan pengobatan, penyinaran dan kemoterapi sehingga tidak bertambah parah.
“Kata dokter saya masih beruntung karena penyakit saya cepat terdeteksi dan cepat memperoleh tindakan,” ungkap Paitun.
Ia menceritakan setelah dirinya dinyatakan positif Kanker maka dokter segera melakukan penjadwalan untuk proses penyinaran dan kemoterapi. Selama dua bulan pengobatan ia telah menerima sebanyak 38 kali penyinaran dan 4 kali kemoterapi.
“Jadwal pengobatan saya maju lebih cepat dari yang saya perkiranan, saya sangat senang sekali karena setiap sholat itu yang saya minta. Terakhir kali penyinaran November, kemudian dilanjutkan kontrol pada bulan Desember 2020 dan bulan Maret 2021,” tutur Paitun.
Saat ditanya tentang gejala apa yang ia alami sebelum divonis menderita kanker serviks, Paitun mengatakan, “awalnya tidak ada gejala apapun kemudian keluar flek sekali, setelah itu tidak ada lagi makanya saya biarkan saja, saya pikir mungkin faktor capek saja, sekalinya dua minggu kemudian keluar lagi fleknya, karena takut akhirnya saya periksakan ke dokter dan hasilnya ternyata saya menderita kanker,” terangnya.
Baca Juga: Tim Rudy-Seno Keberatan Dukungan Ormas Garda Prabowo ke Isran-Hadi, Sebut Pelanggaran Norma dan EtikView this post on Instagram
Paitun merupakan peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dari segmen Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehata (PBI-JK). Menurut penuturannya dengan menggunakan kartu JKN-KIS seluruh biaya pengobantan dijamin tanpa harus mengeluarkan biaya sedikitpun.
“Syukurnya saya punya kartu JKN-KIS dari Pemerintah, baru kali ini saya pakai setelah dikasih selama bertahun-tahun karena masih diberikan kesehatan, sekalinya sakit kok berat jadi saya pergunakan untuk berobat”, ungkapnya wanita paruh baya asal Ponorogo ini.
Selama menjalani proses kemoterapi Paitun menceritakan mengalami efek berupa tidak nafsu makan, mual dan lain-lain yang ia rasakan selama dua bulan lamanya, namun ia tetap berkeinginan kuat untuk sembuh, setiap dua jam ia makan meskipun hanya satu sendok makan.
“Sebelum dikemo dokter sudah ngasih tahu tentang efek yang akan muncul, yang saya rasakan itu seperti orang ngidam, tapi saya lawan tetap makan buah dan susu. Alhmadulillah setelah selesai proses penyinaran dan kemo sudah normal kembali,” terang Paitun.
Sebagai peserta Program JKN-KIS dari segmen PBI-JK, Paitun menceritakan dirinya selama menjalani pengobatan di rumah sakit mendapat pelayanan yang sangat baik dari perwat dan dokter maupun dari petugas adminstrasi.
“Petugasnya ramah-ramah dan sabar dokternya juga begitu,” ungkapnya.
Setelah seluruh pengobatannya dijamin program JKN-KIS, Paitun sangat berterimakasih dengan adanya program ini, tanpa JKN-KIS Paitun mengaku hanya dapat pasrah karena pasti memerlukan biaya yang sangat besar, namun dengan adanya program ini ia terbantu dan memiliki semangat untuk sehat kembali.
“Program ini (JKN-KIS) sangat membantu meringankan orang seperti saya. Harapan saya semoga program ini terus ada jangan sampai diputus untuk membantu masyarakat yang tidak mampu,” tutupnya.
[KA | RWT | ADV]
Related Posts
- BPJS Kesehatan Rencanakan Kenaikan Iuran JKN pada 2025 untuk Atasi Potensi Defisit
- Debat Kedua Pilwali Samarinda, Andi Harun-Saefuddin Zuhri Komitmen Turunkan Angka Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak
- Optimis Sapu Bersih PPU dan Paser, Rudy Mas’ud Targetkan 80 Persen Suara
- Dispora Kaltim Siapkan Fasilitas Olahraga Berstandar Internasional untuk Dukung Minat Masyarakat
- Tema Debat Kedua Pilwali Samarinda: Pembangunan Sosial Budaya, Penataan Pemukiman, Perlindungan Anak dan Perempuan