Kukar
Jalan Desa Salo Cella Memprihatinkan, 10 Tahun Ajukan Peningkatan Infrastruktur Tak Kunjung Terealisasi
Kaltimtoday.co, Tenggarong - Akses jalan utama masyarakat di Desa Salo Cella Kecamatan Muara Badak, cukup memprihatinkan. Pasalnya jalan berstatus milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) sepanjang sekitar 10 kilometer lebih ini masih berupa tanah merah.
Ketika hujan datang mengguyur di Desa Salo Cella, akses sulit dilalui lantaran tanah merah seketika jadi berlumpur. Hanya mobil jenis double cabin yang bisa menebus jalanan berlumpur sedangkan kendaraan roda dua susah melewatinya. Meski begitu, tidak ada akses jalan yang terputus akibat kondisi alam.
"Menurut pantauan kami, kalau terputus tidak ada tetapi memang terkadang kondisi alam seperti hujan agak sulit untuk tembus ke Salo Cella karena berlumpur. Kalau kondisi alam terang benderang bisa dilewati dengan aman," kata Kasi Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kecamatan Muara Badak, Nuraedah saat dihubungi Kaltimtoday.co, Kamis (3/6/2021).
Pihaknya telah mengupayakan dan menyampaikan usulan peningkatan infrastruktur jalan desa kepada Pemkab Kukar maupun provinsi melalui Musrembang desa, kecamatan sampai kabupaten. Sambil menunggu anggaran Pemkab, Kepala Desa Salo Cella minta tolong ke pihak perusahaan yang ada di sekitar wilayah operasinya.
"Tanggapan pemerintah mereka sangat memperhatikan kondisi jalan Desa Salo Cella. Kita tinggal menunggu kucuran anggaran," tuturnya.
Tetapi, kata Nuraedah, dia mendengar jika ada anggaran entah itu dari provinsi atau kabupaten. Anggaran akan diluncurkan tahun ini untuk peningkatan infrastruktur jalan di Desa Salo Cella. Hal ini disampaikan ketika musrembang tingkat kecamatan yang dihadiri OPD, baik secara langsung maupun virtual jika anggaran perbaikan masuk tahun ini.
View this post on InstagramBaca Juga: Pengadaan Agrigat untuk Jalan Desa Masuk APBD-P 2024, DPUPR PPU Targetkan Percepatan Pekerjaan
"Saya kurang tau nilainya berapa, yang jelas penyampaian itu disampaikan pada saat musrembang kecamatan," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Desa Salo Cella, Salamah saat dikonfirmasi Kaltimtoday.co. Dia mengatakan, masyarakat sangat mengeluhkan belum ada jalan yang layak di desanya. Selama beberapa tahun, aktivitas masyarakat yang mayoritas sebagai petani maupun berkebun bersusah payah melewati jalan tanah merah, terutama setelah hujan. Bahkan, sempat ada jembatan penghubung terputus namun langsung segera diperbaiki.
Sejak 2010, pihaknya sudah mengajukan peningkatan infrastruktur jalan, baik itu dalam bentuk aspal ataupun semenisasi. Hingga sekarang, pengajuan tersebut tak kunjung terealisasi tetapi dulu sempat ada pengerasan. Karena sudah lama tak ditindaklanjuti, apalagi wilayah tersebut berada di sekitar perkebunan dan pertanian serta perusahaan, ditambah hujan alhasil rusak lagi.
"Rencananya anggaran perubahan atau APBD murni tahun 2022 untuk peningkatan jalan. Mudah-mudahan terealisasi karena itu harapan dan doa seluruh masyarakat Desa Salo Cella," kata Salamah.
Sambil menunggu anggaran turun, pihaknya meminta bantuan perusahaan yang beroperasi di sekitar wilayahnya. Pihak perusahaan bersedia membantu dengan menurunkan alat guna memperbaiki beberapa titik jalan yang rusak. Jadi, kalau cuaca baik perusahaan mau membantu supaya masyarakat bisa melewati akses tersebut untuk beraktivitas sehari-hari.
"Minimal seminggu cuaca panas jalan itu bisa kering dan baru bisa diperbaiki. Kendalanya yaitu setelah diperbaiki tiba-tiba hujan. Hal ini yang sering dialami dan dikeluhkan masyarakat," pungkasnya.
[SUP | RWT]
Related Posts
- Masyarakat Aktif Laporkan Kerusakan Jalan, Dinas PUPR PPU Beri Apresiasi
- Tanggung Jawab Jalan Rusak di PPU, Dinas PUPR Jelaskan Perbedaan Kewenangan
- Kepadatan Lalu Lintas dan Risiko Jalan Berlubang Jadi Fokus Dinas PUPR PPU
- Pemeliharaan Jalan di PPU, Dinas PUPR Fokus Perbaikan Titik-Titik Berbahaya
- PUPR PPU Siaga Tangani Lubang Jalan, Fokus Estetika dan Keselamatan