Samarinda
Screening Kesehatan Via Mobile JKN, Cara Praktis Mengetahui Risiko Penyakit
Kaltimtoday.co, Samarinda – Melakukan screening kesehatan merupakan salah satu hal penting yang dapat dilakukan untuk mendeteksi penyakit sejak dini, sebelum memiliki gejala, sehingga dapat dilakukan pencegahan dan lebih mudah untuk diobati.
BPJS Kesehatan memfasilitasi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional –Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) melakukan screening kesehatan melalui aplikasi Mobile JKN.
“Hasil screening pada aplikasi Mobile JKN terhubung langsung pada fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP), data hasil skrining tersebut digunakan oleh dokter untuk menganalisa kesehatan peserta sebagai upaya promotif dan preventif,” tutur Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer BPJS Kesehatan Kantor Cabang Samarinda, Desy Liana Siregar
Desy juga menjelaskan salah satu tujuan dari pelaksanaan screening adalah untuk mendeteksi sejak dini risiko penyakit kronis seperti Diabetes Melitus (DM) Tipe 2, Hipertensi, Gagal Ginjal Kronik, dan Jantung Koroner.
“Sebagaimana diketahui penyakit kronis merupakan penyakit yang banyak diderita oleh peserta, selain itu pengobatan penyakit kronis memerlukan pembiayaan yang cukup besar. Screening kesehatan sangat penting untuk mendeteksi risiko penyakit kronis sehingga dapat dilakukan pencegahan baik dengan mengubah pola hidup maupun tindakan lain yang diperlukan,” jelas Desy.
Desy mengajak kepada seluruh peserta JKN-KIS untuk melakukan screening secara mandiri melalui aplikasi Mobile JKN, karena sangat mudah dilakukan.
Baca Juga: Tarif Iuran KRIS BPJS Kesehatan Masih Dievaluasi, Penetapan Baru Paling Lambat 1 Juli 2025View this post on InstagramBaca Juga: Jokowi Revisi Perpres Jaminan Kesehatan, Ini 21 Jenis Pelayanan yang Tidak Ditanggung BPJS
“Saya mengajak kepada seluruh peserta JKN-KIS agar dapat melakukan screening kesehatan untuk mengetahui seberapa besar risiko kesehatan sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan. Selain itu cara pengisian skrining kesehatan melalui aplikasi Mobile JKN itu sangat mudah,” paparnya.
Desy menambahkan apabila hasilnya adalah risiko rendah maka peserta JKN-KIS akan diingatkan untuk tetap menjaga pola hidup sehat dan melakukan latihan fisik rutin minimal 30 menit per hari. Namun apabila hasilnya adalah resiko sedang atau tinggi maka peserta akan dihimbau untuk konsultasi ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk mendapatkan penjelasan terhadap hasil screening riwayat kesehatan dan melakukan memeriksaan lebih lanjut.
Sementara itu Junaidi (37) salah seorang peserta JKN mengatakan, dirinya telah melakukan screening kesehatan pada aplikasi Mobile JKN.
“Saya pikir screening kesehatan sangat penting dilakukan untuk mengetahui seberapa besar risiko kita terhadap penyakit tertentu, jadi kalau kita tahu lebih awal maka akan lebih mudah penanganannya. Cara skrining melalui Mobile JKN sangat mudah tinggal diisi aja pertanyaan yang ada sesuai dengan kondisi kita sebenarnya, jadi intinya harus jujur dalam mengisi pertanyaan,” terang Junaidi.
Ia mengajak kepada peserta JKN untuk melaksanakan screening kesehatan melalui aplikasi mobile JKN karena mudah dan tidak dipungut biaya.
“Screening ini salah satu program dari BPJS Kesehatan yang sangat baik dalam upaya pencegahan penyakit, sayang aja kalau tidak dimanfaatkan oleh seluruh peserta, oleh sebab itu saya ajak kepada seluruh peserta untuk melaksanakan skrining ini karena mudah dan bermanfaat,” pungkasnya.
[KA | RWT | ADV]
Related Posts
- 6 Polda Mulai Uji Coba BPJS Kesehatan Jadi Syarat SKCK, Salah Satunya Kaltim
- BPJS Kesehatan Berbagi Pengalaman di ICT 2024, Jaminan Sosial Dunia Belajar dari Indonesia
- Lowongan Kerja BPJS Kesehatan 2024: Jadwal, Syarat, dan Cara Daftar
- KPU Kukar Akomodir Badan Adhoc Terfasilitasi Jaminan BPJS Tenaga Kerja Rentan
- Sekda Berau Resmikan House Warming Ruang Layanan Baru BPJS Ketenagakerjaan