Politik

Survei TBRC: Pasangan Capres Cawapres Sipil Militer, Airlangga-Andika Perkasa Jawaranya

Kaltim Today
22 Desember 2022 22:11
Survei TBRC: Pasangan Capres Cawapres Sipil Militer, Airlangga-Andika Perkasa Jawaranya
Momen Airlangga Hartarto bersama Andhika Perkasa.

Kaltimtoday.co - Timur Barat Research Center (TBRC) kembali melakukan survei tentang persepsi masyarakat terhadap kinerja pemerintah dan kondisi politik nasional pasca pandemi Covid-19

Direktur Eksekutif Timor Barat Research Center (TBRC), Firmansyah mengatakan, metodologi survei ini mengambil sampel sebanyak 1.816 responden yang mewakili warga Indonesia. Sampel dipilih secara acak dari populasi pemilih yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan yang sudah memiliki hak pilih jika diadakan Pemilu. Survei ini memiliki margin of error +/-2.7% dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

"Survei dilakukan dengan media saluran telepon dan tatap muka untuk mengambil data survei dari 1.816 oleh surveyor yang terlatih, penentuan responden menggunakan metode multistage random sampling dan survei dilakukan di 340 kabupaten/kota di Indonesia dan survei dilakukan mulai 5 - 16 Desember 2022," kata  Firmansyah dalam keterangannya, Kamis (22/12/2022).

Firmansyah menyebutkan bahwa hasil temuan survei dari data data hasil survei didapati bahwa 72,7 persen responden memiliki  Kepercayaan tinggi dan rasa optimis kepada pemerintah Jokowi Maruf untuk mengatasi dampak krisis global 2023, dan sebanyak 10,1 persen ragu pemerintah  bisa melewati krisis global  karena keberhasilan pemerintah melewati masa sulit disaat Covid-19  dan sebanyak 17,2 persen tidak yakin serta menyatakan dampak krisis global akan berpengaruh terhadap perekonomian mereka.

Lebih lanjut, Firmansyah mengungkapkan, hasil temuan survei  menunjukkan kondisi ekonomi rumah tangga saat ini lebih baik pasca Covid-19 Sebanyak 60,4 persen  dan menjawab sedikit  membaik  sebanyak  19,2% dan sebanyak 20,4 persen  yang menyatakan perekonomian tidak juga membaik dan tidak ada perubahan.

Memang Ketidakstabilan kondisi perekonomian akibat pandemi COVID-19 semakin dirasakan dalam kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya rumah tangga. “Konsumsi rumah tangga, sebagai penopang utama perekonomian melambat secara signifikan, dimana pada akhirnya mempengaruhi kinerja industri dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah”, namun setelah pulih hasil temuan survei menyatakan mayoritas   menunjukkan kondisi ekonomi rumah tangga saat ini lebih baik pasca Covid-19.

"Terkait fasilitas program pemulihan ekonomi akibat Covid-19 oleh pemerintah seperti fasilitas untuk meningkatkan pendapatan dan konsumsi masyarakat dari hasil survei sebanyak 80,8 persen merasa terbantu dengan fasilitas program program pemulihan ekonomi yang diberikan pemerintah dan sebanyak 8,9 persen tidak merasakan fasilitas dari program tersebut dan 10,3 persen menyatakan biasa saja,” bebernya.

Namun, terkait kinerja pemberantasan Korupsi pada pemerintahan Joko Widodo - Maruf Amin sebanyak sebanyak 50,5 persen masyarakat sangat puas, 40,1 persen tidak puas. Tidak Jawab 9,4 persen.

Sementara itu dari hasil survei  masyarakat  menilai terjadi peningkatan korupsi sebanyak 82,6 persen,  dan 17,4 persen menyatakan ada penurunan Korupsi.

Dari hasil survei 80,9 persen Masyarakat menilai Korupsi dilakukan oleh Kader Partai Politik yang ada di Legislatif dan Eksekutif. Sebanyak 11,8 persen Birokrat ASN non penegak hukum dan 7,3 persen dilakukan oleh aparat penegak hukum.

Hasil Survei terkait pilihan politik di pemilu sebanyak 72,6 persen masyarakat tidak akan memilih lagi partai politik yang kadernya melakukan tindak pidana korupsi, sebanyak 20,8 persen akan mempertimbangkan untuk memilih dan 6,6 persen tidak menjawab.

Ketika responden ditanyakan Partai Politik mana yang akan dipilih jika Pemilu digelar hari ini secara spontan/terbuka kepada 1.816 responden, maka sebanyak sebanyak 13,8 persen memilih Partai Golkar, dan 12,3 persen Memilih PDI Perjuangan, memilih secara spontan Partai Gerindra sebanyak 11,9 persen dan sebanyak 7,7 persen memilih Partai Demokrat, sebanyak 6,1 persen memilih PKS, sebanyak 5,8 persen memilih PKB, sebanyak 4,8 persen memilih Nasdem, sebanyak 4,2 persen memilih PPP dan sebanyak 3,4 persen memilih PAN. Kemudian sebanyak 5,1 persen memilih parpol lainnya, dan sebanyak 24,9  persen tidak memberikan jawaban.

Kemudian, ketika responden ditanyakan Partai Politik mana yang akan dipilih jika Pemilu digelar hari ini, dengan diminta memilih salah satu parpol dari 17 parpol  menjadi peserta Pemilu 2024. Sesuai Keputusan yang dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) KPU Nomor 518 Tahun 2022  dan yang tertera di kertas kuisioner maka hasilnya Partai Golkar menjadi parpol yang paling tinggi tingkat keterperlihannya dengan tingkat keterpilihan sebesar 16,2 persen disusul ditempat kedua PDIP 15,7 persen, selanjutnya Gerindra 14,8 persen.

Kemudian Demokrat 7,9 persen, PKS 6,2 persen, PKB 5,9 persen, Nasdem 4,9 persen, PPP 4,3 persen, PAN 3,9 persen, Perindo 3,3 persen, PSI 1,3 persen, Garuda 1,2 persen, Gelora 1,1 persen, Hanura 1,1 persen, Partai Buruh 1,1 persen, PKN 0,7 persen, sedangkan yang tidak memilih sebanyak 10,4 persen.

Nama Parpol Tingkat Keterpilihan (Pertanyaan Tertutup)

Dengan simulasi nama tokoh yang dipasangkan sebagai capres-cawapres dari kalangan sipil dan militer yang tertera di kertas kuesioner yang dibagikan kepada responden, dan diberikan pertanyaan pasangan mana yang akan dipilih jika pasangan tersebut menjadi capres-cawapres dan pilpres digelar hari ini, maka jawabannya pasangan Airlangga Hartarto-Andika Perkasa menempati pilihan yang tertinggi dengan dipilih sebanyak 33,2 persen. Disusul diurutan kedua oleh pasangan Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo sebanyak 27,8 persen dan diurutan ketiga Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono yang dipilih sebanyak 21,7 persen.

Tentu saja dari hasil survei ini menunjukan bahwa belum ada pasangan yang bisa memenangi diatas 50%, dimana ketiga pasangan ini masih bisa bersaing merebut suara yang belum memilih sebanyak 17,3 persen

Simulasi  Capres-Cawapres (Sipil-Militer) Tingkat Elektabilitas

Dengan simulasi koalisi Parpol untuk mengusung nama-nama tokoh yang dipasangkan sebagai Capres-Cawapres dan  responden diberi pertanyaan untuk memilih pasangan Capres-Cawapres yang diusung  Koalisi Parpol, jika pilpres digelar hari maka hasilnya pasangan Capres-Cawapres dari koalisi KIB yaitu Airlangga Hartarto-Ridwan Kamil  (KIB) menempati posisi teratas dengan dipilih oleh 28,8 persen responden dan disusul pasangan dari PDI Perjuangan yaitu  Ganjar Pranowo-Puan Maharani yang dipilih sebanyak 22,4 persen dan diurutan ketiga Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar (GERINDRA-PKB) dipilih sebanyak 20,9 persen dan pasangan Anies Baswedan-Ahmad Heryawan (Nasdem-PKS -Demokrat) dipilih sebanyak 16,2 persen. Sedangkan yang tidak memilih sebanyak 11,7 persen.

Simulasi Pasangan Capres-Cawapres Tingkat Elektabilitas

Selanjutnya, dengan simulasi dua pasangan capres cawapres dari hasil koalisi partai di  KIB dan PDI Perjuangan yang memiliki chemistry politik yang kuat untuk berkoalisi dan  mengusung pasangan Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo dan Koalisi Gerindra, PKB, PKS, NASDEM dan Demokrat  mengusung Prabowo Subianto-Anies Baswedan, kemudian 1.816 responden diminta untuk memilih salah satu pasangan jika pilpres digelar hari ini, maka pasangan Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo dipilih sebanyak 42,8 persen dan pasangan Prabowo Subianto-Anies Baswedan dipilih sebanyak 36,9 persen dan yang tidak memilih sebanyak 20,3 persen.

Simulasi Pasangan Capres-Cawapres Tingkat Elektabilitas

Dengan simulasi dua pasangan capres cawapres dari hasil Koalisi partai di  KIB dengan Nasdem dan Demokrat yang mengusung Airlangga Hartarto-Anies Baswedan  diversus  dengan Koalisi Koalisi Gerindra-PKB-PDIP dan PKS dengan mengusung Prabowo Subianto-Puan Maharani, kemudian 1.816 responden diminta untuk memilih jika pilpres digelar hari maka hasilnya pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani dipilih sebanyak 39,2 persen dan pasangan Airlangga Hartarto-Anies Baswedan  dipilih sebanyak 42,7 persen dan yang tidak memilih 18,1 persen

Simulasi Pasangan Capres-Cawapres Tingkat Elektabilitas

Hasil simulasi ini menunjukan belum ada pasangan yang bisa mencapai 50% +1 artinya masih sama kuat, apalagi yang tidak memilih masih 18,1 persen.

Menanggapi hasil survei Timor Barat Research Center (TBRC) terkait persepsi masyarakat terhadap kinerja pemerintah dan kondisi politik nasional pasca Era Covid 19, Direktur Eksekutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Sholeh Basyari menilai bahwa sosok yang Airlangga Hartarto patut diapresiasi, karena telah menjalankan tugasnya dengan baik sebagai Menko perekonomian.

"Ya soal hasil survei TBRC yang menyikapi tentang persepsi masyarakat terhadap kinerja pemerintah dan kondisi politik nasional pasca Era Covid-19, bagi saya adalah Airlangga Hartarto, karena telah menunjukkan kinerjanya sebagai Menko perekonomian," kata Sholeh kepada wartawan, Kamis ( 22/12/2022).

Sholeh menyebut, hal itu  wajar jika survei TBRC mengunggulkan Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (capres) 2024. Pasalnya Ketua Umum Golkar itu telah membuktikan kerja kerasnya untuk masyarakat Indonesia dalam membangkitkan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

"Survei TBRC itu memang bukti Airlangga Hartarto  telah bekerja keras untuk masyarakat dan membangkitkan ekonomi bangsa ditengah pandemi Covid-19," ucapnya.

Menurut pengamat politik dan akademisi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) ini, Golkar dari dulu telah memiliki pengalaman dalam membangun infrastruktur dan menjalankan  perekonomian, sehingga dengan begitu partai pohon beringin tersebut telah mempunyai basis yang kuat baik di perdesaan, kabupaten dan kota.

"Golkar telah teruji dalam membangun infrastruktur dan menjalankan perekonomian sejak era order baru, dari desa hingga perkotaan," ucapnya.

Dia menjelaskan  meskipun muncul tokoh Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, namun tidak mempengaruhi elektabilitas Airlangga Hartarto sebagai capres 2024. Karena kinerjanya telah membuktikan kepada masyarakat. Maka peluang Airlangga Hartarto menang capres sangat kuat.

"Elektabilitas Airlangga Hartarto sangat tinggi dibandingkan capres lainnya seperti Prabowo, Anies dan Ganjar, hal ini terbukti bukan hanya hasil dari survei TBRC, tetapi penilaian dari masyarakat," imbuhnya.

Tak hanya itu, munculnya survei lain yang hanya memunculkan tiga capres  hanya untuk kepentingan capres tertentu untuk mempengaruhi suara masyarakat di Pilpres 2024.

"Survei yang memunculkan tiga capres saja itu karena adanya kepentingan dari capres tertentu untuk mempengaruhi suara masyarakat di Pilpres 2024," ungkapnya.

Dia menambahkan bahwa  peluang Airlangga Hartarto menang sangat besar, ini momen Golkar untuk menjadikan Airlangga sebagai presiden ke-8 untuk menjadi penerus Jokowi.

"Peluang Airlangga untuk menang sebagai presiden ke-8 untuk menjadi penerus Jokowi, " sebutnya.

Menurut dia, sudah saatnya masyarakat mencari capres yang mampu membawa perubahan ekonomi, maka sudah tepat Golkar pilih Airlangga sebagai capres 2024.

"Ini saatnya masyarakat mencari capres yang membawa perubahan ekonomi jauh lebih baik lagi, maka Airlangga sosok yang tepat Golkar pilih sebagai capres," ungkapnya.

Kata dia, Airlangga saat ini hanya butuh mencari  calon wakilnya  yang tepat saja seperti Airlangga-Anies Baswedan, Airlangga -Ganjar Pranowo atau Airlangga-Andhika Prakasa," tutupnya.

[TOS]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya