Samarinda
Berjuang Lawan Kanker Nasofaring, Nina Optimis Sembuh Berkat Dukungan Keluarga dan Program JKN-KIS
Kaltimtoday.co, Samarinda – Di usia yang masih muda Nina Andriana (22) harus berjuang menghadapai Kanker Nasofaring. Sudah hampir satu tahun ia menderita, terhitung sejak bulan Maret 2020 silam, dengan dukungan Program Jaminan Kesehatan Nasional – Katu Indonesia Sehat (JKN-KIS) ia telah menjalani penyinaran dan kini ia sedang menjalani kemoterapi.
Didampingi kakak dan ibunda tercinta Nina menceritakan kepada Tim Jamkesnews tentang awal mula ia menderita kanker nasofaring dan proses pengobatannya. Nina menyampaikan sebelum dinyatakan positif menderita kanker nasofaring, Nina merasakan gejala awal berupa tenggorokan radang dan terluka serta susah menelan, tak hanya itu ia juga sering mimisan. Dokter sempat mengira bahwa Nina menderita sakit paru-paru, namun setelah diperiksa ternyata paru-parunya sehat.
“Setelah menjalani biopsi baru diketahui bahwa ternyata kena kanker nasofaring. Kemudia saya dirujuk ke RSUD AW Syahrani untuk menjalani radioterapi selama beberapa bulan sebanyak 35 kali penyinaran, dan saat ini saya sedang menjalani kemoterapi yang ke tiga kalinya dari lima kali yang direncanakan”, terang Nina.
Nina menceritakan proses penyinaran dapat dilakukan dalam satu hari sehingga tidak perlu menginap di rumah sakit. Namun pada proses kemoterapi harus dijalani dengan rawat inap, bahkan apabila kondisinya sedang kurang baik ia bisa dirawat inap hampir satu minggu lamanya.
“Rawat inap bakal lebih lama kalau kondisi saya kurang baik, apalagi kondisi pandemi seperti saat ini untuk rawat inap harus menjalani pemeriksaan rapid test bahkan swab”, keluhnya.
Menurut Nina apabila obat kemo sudah masuk ke dalam tubuhnya, efek yang dirasakan adalah rasa mual, sehingga makanan dan minuman yang masuk akan dimuntahkan kembali. Efek itu akan ia alami kurang lebih satu minggu lamanya.
View this post on InstagramBaca Juga: 5 Tahun Memimpin Kaltim, Isran Noor Salurkan Ratusan Miliar untuk Bantuan Modal Usaha UMKM
“Apabila habis kemo itu badannya tambah kurus karena semua makanan dimuntahkan”, timpal sang Ibu
Dengan bermodalkan Kartu Indonesia Sehat (KIS), pengobatan Nina sepenuhnya dijamin oleh program JKN-KIS. Nina menyadari pengobatan penyakit yang ia derita memerlukan biaya yang tidak sedikit sehingga kehadiran program JKN-KIS sangat membantu. Nina dan kelurganya tercatat sebagai peserta dari segmen Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK).
“Mungkin yang masih membuat saya dapat bertahan sampai dengan saat ini adalah dukungan dari keluarga dan dukungan biaya pengobatan dari pemerintah melalui program JKN-KIS, sehingga kami tidak lagi memikirkan biaya pengobatan”, ungkap Nina.
Ia berharap program JKN-KIS ini akan terus berlanjut membantu peserta yang membutuhkan, sehingga semua orang dapat menikmati kesehatan tanpa memandang status ekonomi dan status sosial.
“Saya pikir dengan adanya program JKN-KIS ini semua orang memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk memperoleh layanan kesehatan, tanpa membedakan status. Saya berharap program JKN-KIS dapat terus berkelanjutan memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan," ujar Nina.
Di tengah masa pandemi dan proses pengobatannya yang sedang dijalani, Nina selalu menyempatkan diri untuk selalu hadir dalam kuliah online karena ia tercatat sebagai mahasiswa tingkat akhir di salah satu universitas negeri di Kota Samarinda.
“Intinya tetap optimis dan berfikir positif semua pasti ada hikmahnya, contohnya situasi pandemi saat ini yang sedang melanda sehingga semua harus belajar online, jadi meskipun saya dalam proses pengobatan masih bisa mengikuti perkuliahan, alhamdulillah keduanya bisa jalan pengobatan dan perkuliahan”, tutur Nina dengan semangat.
[KA | RWT | ADV]
Related Posts
- Dukung Rudy Mas'ud-Seno Aji di Pilgub Kaltim, Rusmadi Pilih Mundur dari PDIP dan Langsung Kembalikan KTA
- Spanduk Dicabut, Aliansi Kotak Kosong Bakal Laporkan Bawaslu Samarinda ke DKPP
- Yayasan Fastabiqul Khairat Hibahkan 65 Buku Karya Guru dan Siswa ke DPK Kaltim
- Terus Perkuat Kolaborasi SPBE dan Satu Data Indonesia, Jadi Kunci Sukses E-Government di Kaltim
- Pemprov Kaltim Buka Seleksi Calon Anggota Komisi Informasi untuk Periode 2024–2028, Berikut Syarat dan Jadwal Seleksinya