Kaltim
Pendapatan Kaltim 2019 Lampaui Target, Ismiati: Kami Akan Terus Tingkatkan Pelayanan
BERDAULAT dalam pendapatan daerah terus digelorakan oleh Badan Pendapatan
Daerah (Bapenda) Prov. Kaltim. Di bawah kepemimpinan Gubernur Kaltim H Isran Noor
dan Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi, Bapenda berhasil mencapai target
pendapatan daerah.
Sepanjang 2019, Bapenda terus bergerak mengikuti semangat kerja Pemprov Kaltim
mewujudkan birokrasi pemerintahan yang bersih, profesional, dan berorientasi
pelayanan publik. Tentang kinerja, hingga akhir tahun lalu, realisasi Pendapatan
Daerah sementara tercatat sebesar 103,30 persen atau Rp 11,505 triliun dari target
yang ditetapkan yakni Rp 11,137 triliun. Apabila diperinci, komponen Pendapatan Asli
Daerah (PAD) sebesar Rp 6,43 Triliun (109,56 persen), Dana Perimbangan Rp 5,12
Triliun (96,74 persen) dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Rp 30,22 miliar
(69,74 persen).
“Alhamdulillah, Kaltim diberi keberkahan yang begitu banyak. Salah satunya terlihat dari
besarnya penerimaan pendapatan daerah,” ucap Gubernur Kaltim H Isran Noor, kala
kegiatan Syukuran Bapenda Prov. Kaltim atas Capaian 2019 dan Doa Bersama
Rencana Kerja 2020.
Gubernur Isran pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
bekerja secara optimal dan ikhlas. Apresiasi juga diberikan kepada seluruh masyarakat
yang taat membayar pajak. Nantinya, kata Gubernur, pajak yang dikumpulkan dari
masyarakat akan kembali digunakan untuk kepentingan masyarakat. Yakni
pembangunan infrastruktur dan pemenuhan fasilitas kesehatan juga pendidikan.
“Pembayar pajak adalah pahlawan. Sebab mereka sukarela membayar pajak untuk
membangun bangsa. Kalau target pajak tidak tercapai, maka pembangunan pasti
terganggu,” sebut Gubernur.
Bicara proyeksi 2020, Kepala Bapenda Prov Kaltim Hj Ismiati mengaku optimistis
dengan melihat pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah yang membaik. Bapenda
juga berupaya dengan melakukan inovasi dan menggencarkan sosialisasi. Serta
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Kinerja cemerlang ini tak terlepas dari upaya yang dilakukan guna mendorong
partisipasi dan ketaatan masyarakat membayarkan pajak. Dengan database yang
mumpuni Bapenda berhasil menciptakan gebrakan dan menggandeng para mitra untuk
menyediakan layanan terbaik untuk wajib pajak.
“Bapenda menggandeng perbankan, BUMN, hingga gerai retail modern untuk
mengembangkan e-Samsat. Sehingga masyarakat memiliki banyak pilihan tempat
untuk membayar pajak tanpa perlu ke kantor Samsat. Kami juga meningkatkan
pelayanan kesamsatan agar warga semakin mudah bayar pajak,” ungkap Ismiati.
Saat ini masyarakat bisa membayarkan pajak kendaraannya di Bankaltimtara, BNI,
BTN, Bank Mandiri, BCA, PT Pos Indonesia, PT Pegadaian, dan Indomaret. Hal ini
terbukti mampu meningkatkan partisipasi pembayaran pajak masyarakat. Hal ini terlihat
dari laporan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sebanyak 46.080 unit kendaraan
memanfaatkan channel pembayaran e-Samsat senilai Rp 34, 20 miliar.
PELUNCURAN SADELPOS DAN SIMPATOR
Sederet inovasi yang dimiliki Bapenda antara lain Samsat Delivery Pos (Sadelpos) dan
Sistem Informasi Monitoring Pajak Kendaraan Bermotor (Simpator). Sadelpos
merupakan layanan e-Samsat yang bekerja sama dengan PT Pos Indonesia (Persero).
Inovasi ini memberikan kemudahan bagi wajib pajak, sebab tidak perlu lagi datang ke
kantor Samsat dan mengantre lama. Cukup dengan membayar biaya jasa masing-masing Rp 12 ribu untuk mengantar dan menjemput seluruh berkas hingga pencetakan
STNK.
Dalam pelaksanaannya, Sadelpos memanfaatkan perkembangan teknologi dengan
sistem informasi mumpuni. Seluruh layanan kesamsatan di wilayah Kaltim telah
terkoneksi secara online sejak 2008. Inovasi ini juga semakin unggul karena didukung
oleh sumber daya manusia dari PT Pos Indonesia, yaitu petugas pos yang tersertifikasi
dan terampil.
Sadelpos juga menunjukkan bahwa kelompok rentan seperti perempuan dan
penyandang disabilitas juga dapat memperoleh layanan yang setara. Inovasi ini dengan
jelas memberikan solusi untuk pembayaran perpanjangan pajak kendaraan bermotor di
wilayah yang jauh dari kantor layanan utama. Masyarakat secara umum yang tidak
memiliki hambatan waktu juga sangat terbantu.
Dari seluruh penerimaan PKB melalui e-Samsat, penerimaan dari PT Pos Indonesia
menduduki transaksi terbesar. Sebab, layanan PT Pos Indonesia tersebar di seluruh
pelosok Kaltim.
Inovasi ini bahkan berhasil mendapatan penghargaan Top 99 dalam Kompetisi Inovasi
Pelayanan Publik (KIPP) 2019 yang digelar Kementerian PANRB. SADELPOS berhasil
bersaing dari 3.156 total proposal yang terdaftar di Sinovik Kemen-PANRB.
“Sementara untuk Simpator, ide awalnya muncul karena kami ingin mengedepankan
transparansi,” sebutnya.
Akhir tahun 2017, telah direncanakan pembuatan sebuah inovasi agar masyarakat dan
stakeholders dapat mengakses informasi layanan dan perhitungan pembayaran pajak
kendaraan bermotor secara mudah, cepat, tepat, dan akurat.
Kemudian, pada awal tahun 2018 secara resmi diluncurkan sistem informasi yang diberi
nama Sistem Informasi Monitoring Pajak Kendaraan Bermotor (Simpator). Layanan ini
dapat diakses melalui website simpator.kaltimprov.go.id secara online dari media
handphone, laptop, atau personal computer (PC) kapan dan di mana saja oleh
masyarakat maupun stakeholders.
“Atas keterbukaan ini, Simpator mendapatkan penghargaan dari Komisi Informasi
Kaltim dan mendapatkan penghargaan sebagai Inovasi Terbaik di Lingkungan Pemprov
Kaltim dalam gelar inovasi yang diadakan Balitbangda Prov. Kaltim,” sebutnya.
TINGKATKAN PELAYANAN KESAMSATAN
Tidak hanya memperbanyak pilihan cara pembayaran, Bapenda juga meningkatkan
pelayanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) di Kaltim. Pada 2019,
terdapat dua kantor Samsat yang ditingkatkan dari semula hanya Samsat Pembantu
menjadi Samsat Penuh. Keduanya adalah Samsat Samarinda Seberang dan Samsat
Samboja, Kutai Kartanegara yang sebelumnya hanya melayani PKB tahunan kini dapat
melayani pembayaran PKB 5 tahunan.
“Selama ini di Samarinda maupun Kukar untuk pelayanan pembayaran PKB 5 tahunan
hanya bisa dilakukan di masing-masing Samsat Induk. Padahal diketahui kepadatan
penduduk di Samarinda dan begitu luasnya wilayah Kukar menjadi tantangan tersendiri
sehingga kami perlu melakukan pengembangan layanan,” jelas Ismiati.
Untuk Samsat Samarinda Seberang, sejak diresmikan pada 23 Desember 2019 sampai
9 Januari 2020, tercatat 8.103 unit kendaraan membayarkan PKB senilai Rp 5,09 miliar
dan penerimaan BBNKB Rp 32,16 juta. Sementara di Samsat Samboja, Kukar, sejak
diresmikan pada 4 Desember 2019 hingga saat ini sedikitnya tercatat 294 unit
kendaraan membayarkan pajaknya dengan nilai Rp 160 jutaan.
Langkah Bapenda Prov. Kaltim tak henti sampai di sini, pada 2020 kordinator pemungut
pajak daerah ini merencanakan untuk mengembangkan layanan di beberapa tempat. Di
antara pengembangan layanan Samsat di kawasan Tenggarong Seberang hingga
membangun kantor Samsat di kabupaten termuda di Benua Etam yakni Mahakam Ulu.
“Semua upaya kami tak akan berjalan mulus bila tak ada dukungan para mitra.
Terutama pihak Ditlantas Polda Kaltim dan PT Jasa Raharja (Persero). Terima kasih
untuk dukungannya bersinergi demi membangun Kaltim,” ungkapnya penuh syukur.
[ADV | TOS]
Related Posts
- Budaya Pengarsipan Masih Jadi Tantangan Besar di OPD
- Fondasi Pemerintahan yang Bersih Dimulai dari Arsip yang Tertata
- Etika Pengelolaan Arsip Sebagai Tanggung Jawab Penting Bagi Pegawai OPD
- GPMB Kaltim dan DPK Raih Penghargaan Literasi Terbaik Nasional
- Minim Sarana-Prasarana, Masih Jadi Tantangan Klasik Kearsipan di OPD Kaltim