Samarinda
Sungai Karang Mumus Sakit, Ini Kata DLH Samarinda
Kaltimtoday.co, Samarinda - Tercemarnya Sungai Karang Mumus (SKM) bisa dilihat dengan mata telanjang. Warna air yang menjadi coklat keruh, serta berbagai jenis sampah yang turut larut menjadi salah satu bukti bahwa sungai sepanjang 47 kilometer ini tak lagi sehat.
Belum lagi saat cuaca panas berkepanjangan terjadi di Samarinda, sedimentasi SKM terlihat bewarna hitam.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda membeberkan, aktivitas masyarakat yang hidup di bantaran sungai menjadi salah satu penyebab ‘sakitnya’ Karang Mumus.
“Aktivitas sehari-hari seperti menjadikan SKM sebagai sebuah kakus besar, BAB (Buang Air Besar) membuat air sungai tercemar,” ungkap Kepala DLH Samarinda, Nurrahmani.
Belum lagi kebiasaan membuang sampah ke sungai yang semakin memperparah kondisi sungai yang membelah Samarinda dari hulunya, di Lempake, Samaridna Utara hingga ke Sungai Mahakam. Kondisi ini membuat air SKM menjadi sangat tak layak untuk dikonsumsi.
“Bahkan perusahaan air minum juga sudah tidak mengambil air SKM untuk bahan baku mereka,” lanjutnya.
Namun pihaknya meyakini, suatu saat nanti SKM akan ‘sembuh’ kembali. Asalkan dengan catatan besar, warga Samarinda berhenti menjadikan Karang Mumus sebagai tempat sampah raksasa, dan menghentikan aktivitas-aktivitas yang mendukung pencemaran SKM berlanjut.
[KA | NON | ADV DLH SAMARINDA]
Related Posts
- Pemindahan Aktivitas dari TPA Bukit Pinang ke Sambutan Sudah Dilakukan Bertahap
- Kendalikan Banjir, Pemkot Samarinda Bakal Fokus di Pembangunan Kolam Retensi dan Pintu Air
- Pemkot Samarinda Berencana Bangun TPA Abadi, 50 Hektare Lahan Dibutuhkan, Kawasan Batu Cermin Jadi Opsi
- Terjunkan Relawan ke 10 Kecamatan, DLH Samarinda Targetkan 5.000 Liter Jelantah untuk Sulap Destinasi Wisata
- Sempadan Sungai Karang Mumus Mulai Ditanami Bibit Pohon