Kaltim
Dedi Kurniadi Terpilih Nahkodai DPW PKS Kaltim Lima Tahun Ke Depan
Kaltimtoday.co, Samarinda - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-V yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Yakni dengan mengombinasikannya secara daring dan luring. Termasuk di Kaltim.
Konferensi pers terkait kepengurusan untuk periode baru di DPW PKS Kaltim juga digelar pada Minggu (27/12/2020). Dimulai sekitar pukul 14.00 Wita di Sekretariat DPW PKS Kaltim, Jalan M Yamin Samarinda.
Dedi Kurniadi terpilih untuk menahkodai DPW PKS Kaltim selama 5 tahun ke depan. Kepada awak media, Dedi turut memperkenalkan rekan-rekannya yang lain. Mulai Abdul Wahab Syahranie terpilih sebagai sekretaris DPW PKS Kaltim. Kemudian, ada Harun Al-Rasyid sebagai ketua dan Imam S sebagai sekretaris dari Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW).
Sedangkan untuk Dewan Syariah Wilayah (DSW) ada Fahrul Razi sebagai ketua dan Abdul Malik sebagai sekretaris. Hingga di kaderisasi ada Arif Kurniawan sebagai ketua dan Khoriul Alim sebagai sekretaris.
Baca Juga: Beri Kuliah Umum di Unmul, Hilmar Farid Ajak Generasi Muda Bangun Ekosistem Kebudayaan NusantaraLihat postingan ini di Instagram
Dijelaskan Dedi, ada 4 hal yang ingin pihaknya kawal agar PKS menjadi partai yang besar dan memberikan manfaat kepada masyarakat, khususnya di Kaltim. Kemudian untuk memback-up hal tersebut, DPW PKS Kaltim juga diamanahi untuk mengawal dengan sejumlah program-program untuk bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan yang ada.
Baik ke tokoh masyarakat maupun lembaga-lembaga yang tersedia di Kaltim. Ditegaskan Dedi, itu semua menjadi bagian dari DPW PKS Kaltim agar semua bisa saling bersinergi demi memperbaiki dan menyumbangkan potensi serta daya dukung yang dimiliki PKS untuk perbaikan di Kaltim.
"Kita juga diberikan amanah dari DPP untuk meningkatkan daya dukung agar kebaikan-kebaikan yang kami bagikan ke sejumlah pemangku kepentingan, termasuk masyarakat Kaltim semakin besar lagi," beber Dedi.
Ada sejumlah hal yang harus disiapkan. Pertama, terkait dengan daya dukung kader agar kader PKS semakin berkualitas untuk memimpin. Serta jumlahnya makin membesar. Dedi menginginkan bahwa PKS mempunyai kader yang berkualifikasi baik. Tak hanya dari sisi kemampuan atau pengetahuan, tapi juga ada hubungan yang bersangkutan dengan Sang Pencipta.
Namun Dedi mengakui bahwa jumlah kader yang besar saja pun tak cukup. Menurutnya, harus ada dukungan dari tingkat legislatif dan eksekutif. Bicara soal legislatif dan berkaca pada perolehan dari kepengurusan lama, harus ditingkatkan. Di kepengurusan lama, ada 24 kursi yang diraih legislatif untuk di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
"Kita ingin lebih besar lagi. Di kepengurusan baru ini, kenaikannya nanti sekitar 20-30 persen. Kami harapkan, itu bisa memback-up cita-cita kami untuk memberi kontribusi. Khususnya untuk wakil-wakil dari Kaltim dan masuk ke Senayan. Paling tidak, kami ingin ada 2 kader yang bisa diusung ke Senayan sebagai anggota DPR RI," harap Dedi.
Dedi juga membahas terkait Pilkada serentak. Dari 8 daerah yang diikuti oleh PKS, ada 6 calon yang diusung berhasil memenangkan kontestasi tersebut. Pada perkembangan yang akan datang, Dedi mengharapkan semuanya harus meningkat lagi.
"Kenapa meningkat dari sisi legislatif maupun eksekutif, itu untuk memback-up cita-cita kita yang lebih besar. Jadi untuk memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat," beber Dedi.
Lihat postingan ini di Instagram
Muswil kali ini juga tak lepas dari momen perubahan logo PKS yang terjadi pada awal Desember lalu. Harun Al-Rasyid menjelaskan bahwa perubahan itu diwarnai dengan beberapa pertimbangan. Pemilihan bentuk logo yang awalnya kotak menjadi bulat pun disebut Harun agar lebih mudah diingat. Pun dengan warna oranye yang lebih segar dan menarik perhatian.
"Warna oranye ini lebih milenial. Pada 2024 nanti, kita dapat bonus demografi. Angkatan milenial lebih besar. Jadi berubah oranye. Lebih cerah. Warna hitamnya tetap ada. Tapi di tulisan PKS. Dominan putih juga masih ada," ungkap Harun.
Pada momen ini, PKS juga berkeinginan untuk lebih dekat dan terbuka dengan semua kalangan. Memaknai hal itu, Harun menyampaikan bahwa PKS merupakan partai politik (parpol) di Indonesia. Sesuai Undang-Undang parpol, maka siapapun boleh menjadi anggota.
"Selama menjadi WNI, ingin bergabung dengan PKS kami persilakan. Itu sejalan dengan tagline kami sekarang yakni Bersama Melayani Rakyat. Tidak ada batasan dari segi apapun," pungkas Harun.
[YMD]
Related Posts
- Awang Faroek Ishak Minta Jadwal Ulang Pemanggilan KPK dalam Kasus Dugaan Korupsi IUP Kaltim
- Panduan dan Link Pembelian E-Meterai untuk Pendaftaran PPPK 2024
- Hasil Survei TBRC di Pilgub Kaltim 2024: Rudy Mas'ud-Seno Aji 52,8%, Isran Noor-Hadi Mulyadi 34,1 %
- Perang Buzzer Isran-Hadi vs Rudy-Seno Jelang Pilkada, Pengamat Sebut Strategi Giring Opini dan Menarik Atensi Masyarakat Kaltim
- Nelayanku Sayang, Nelayanku Malang